DREAMERS.ID - Setelah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) turun per tanggal 1 April ini mengalami penurunan, pemerintah pun meminta Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta dapat menyesuaikan tarif angkutan umum.
Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sempat mengungkapkan kekecewaannya akan kebijakan Organda yang tidak mau menurunkan tarif angkutan umum. Pria yang akrab disapa Ahok itu bahkan mengancam tidak akan memberikan izin operasi bagi para operator swasta.
Dia juga menegaskan akan mengambil alih angkutan umum di dalam kota. "Kita putuskan tak pernah berikan transport umum ke swasta. Mereka enggak ada toleransi," tegas Ahok Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta, Kamis (31/3).
Baca juga: Susul Bekasi, Menhub Bakal Terapkan Semua Angkot Harus Ber-AC di Tahun 2018?
Namun pada Jumat (1/4) ini, Shafruhan Sinungan, Ketua Organda DKI Jakarta, mengungkapkan penurunan akan terjadi pada tarif angkutan taksi dan angkutan perkotaan (angkot). “Untuk taksi saat ini untuk buka pintu Rp7.500, akan turun jadi Rp6.500. Jadi turun Rp1.000. Kemudian tarif per kilometer saat ini Rp4.000 menjadi Rp3.800. Jadi turun Rp200,” ujar Shafruan, melansir CNN.Sementara untuk tarif bus kota reguler dan mikrolet, Shafruan memastikan turun sebesar Rp500. “Pertimbangan penurunan tarif angkutan kan harga BBM sudah dua kali turun,” ujarnya.
Shafruan mengungkapkan penurunan tarif akan diumumkan oleh Organda paling lambat esok hari dan akan langsung diterapkan.
(fzh)