DREAMERS.ID - Pada Selasa (29/3) kemarin maskapai EgyptAir dengan nomor penerbangan 181 dibajak oleh seorang pria yang mengancam akan melakukan bom bunuh diri dengan rompi peledak yang dipakainya. Pria yang diketahui bernama Seif Eldin Mustafa menyuruh pilot untuk mengubah rute perjalanan dari Alexandria ke Kairo ke Larnaca, Siprus.
Dilaporkan BBC, setelah enam jam pengepungan akhirnya pihak berwenang di Siprus telah melakukan negosiasi dengan pembajak, para penumpang dan awak pun meninggalkan pesawat secara bertahap. Sang pembajak, Seif Eldin Mustafa pada akhirnya berhasil diamankan.
Diketahui kalau motif pembajakan bukan terkait dengan tindakan terorisme, melainkan masalah pribadi. Pemerintah Siprus memastikan motif Seif Eldin Mustafa membajak pesawat maskapai EgyptAir untuk bertemu dengan mantan istrinya.
"Dari awal peristiwa itu dipastikan ini bukan kasus terorisme," ujar Menteri Luar Negeri Siprus Ioannis Kasoulides seperti dilansir dari dari AFP.
Baca juga: Heboh Truk Pertamina Dibajak dan Dibawa ke Istana Negara, Sebenarnya Untuk Apa?
Pelaku menuntut agar otoritas setempat memberikan suratnya kepada mantan istrinya di Siprus. Perempuan tersebut akhirnya dibawa ke bandara untuk berbicara dengan pelaku pembajakan tersebut. Tetapi, tak dijelaskan isi dari pembicaraan keduanya.Selain bertemu mantan istri, ternyata Mustafa juga mengirimkan surat dalam tulisan Arab yang menuntut untuk bisa bertemu dengan perwakilan Uni Eropa, dalam tuntutannya ia ingin membebaskan para narapidana wanita di Mesir.
Kementerian luar negeri Siprus mengatakan kalau pelaku pembajakan memiliki psikologis yang tidak stabil dan rompi peledak yang dipakainya juga lah palsu. Sementara itu, Presiden Siprus Nicos Anastasiades menanggapi insiden tersebut dengan gurauan. "Selalu disebabkan oleh seorang wanita," ujarnya sambil tertawa.
(dits)