DREAMERS.ID - Tragedi yang terjadi di bandara dan stasiun metro Brussels, Belgia masih jadi perhatian dunia. Setelah terkuak wajah 3 pelaku dari CCTV, kini negara tetangga, Turki mengkonfirmasi mengenal salah satu pelaku pengeboman.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengkonfirmasi sendiri jika pelaku bom bunuh diri Belgia itu sempat ditangkap di Turki, lebih tepatnya di perbatasan Suriah dan dideportasi ke Belanda pada tahun 2015.
“Salah satu penyerang Brussels ditangkap di Gaziantep pada Juni 2015 dan dideportasi ke Belanda,” kata Erdogan dalam pidatonya di Ankara Rabu (23/3) kemarin melansir laman Tempo.
“(Namun) Belgia tetap membebaskan orang tersebut meski kami memperingatkan bahwa orang ini adalah penempur asing. Belgia menyatakan tidak bisa mengaitkannya dengan terorisme,” lanjut Erdogan.
Baca juga: Agensi A Pink Ungkap Kabar Terbaru Tentang Investasi Ancaman Bom
Sementara itu, salah seorang pelaku bom diketahui meninggalkan sebuah pesan dari komputernya yang ditemukan di tempat sampah di pinggiran kota Brussels, Schaerbeek.“Saya tak tahu apa yang harus dilakukan. Saya terburu-buru. Saya dalam pelarian. Orang mencari saya di mana-mana. Dan jika saya menyerahkan diri sepertinya saya akan berakhir di penjara,” tulis pelaku bernama Khalid El Bakraoui.
Sebelumnya, polisi Belgia telah mengidentifikasi dua pelaku kakak-adik El Bakraoui bernama Khalid dan Ibrahim yang diduga memakai sarung tangan di tangan kiri untuk menyembunyikan detonator bom. Mereka terlihat bersama satu terduga pelaku yang dilaporkan melarikan diri bernama Najim Laacharoui yang masih jadi buron.
(rei)