DREAMERS.ID - Pemandangan menyedihkan terlihat di pesisir Pantai Chile, Peru. Ratusan anjing laut terdampar dalam keadaan mati dan mengenaskan. Tumpukan bangkai hwan mamalia itu terbawa arus beberapa bulan belakangan.
Anjing laut di Amerika Selatan memang salah satu spesies yang tengah diselidiki pola kematiannya karena masih menjadi misteri. Yang menjadi sorotan adalah, yang tewas kebanyakan adalah anjing laut yang masih sangat muda, bahkan di antaranya masih bayi.
"Beberapa mamalia tewas yang kami temukan bahkan masih ada tali pusarnya. Kami juga menemukan satu yang berplasenta," ujar Guerra-Correa, peneliti.
Banyaknya jumlah hewan yang tewas inilah yang menjadi pertanyaan besar bagi para peneliti. Ada beberapa faktor meninggalnya anjing laut secara massal ini.
"Ini terjadi di sepanjang pesisir Chile dan kami juga menerima laporan bahwa hal serupa terjadi di Peru, tetangga kami di bagian utara. Kami dapat memperkirakan ada ratusan singa laut tewas terdampar di seluruh kawasan (Pasifik)," lanjut Guerra-Correa.
Pertama, adanya angin El Nino yang membawa air hangat ke pesisir Chile. Air hangat itu tidak membawa fitoplanktn yang jadi makanan bagi sarden dan ikan teri yang notabene menjadi makanan pokok anjing laut. Dengan kata lain, rantai makanannya terganggu sehingga mereka mati kelaparan.
Tak hanya singa laut, gelombang kematian massal ini juga menghantui paus di perairan Chile. Badan Perikanan Nasional melaporkan temuan 70 kerangka paus. Mereka juga menemukan 2 bangkai binatang yang baru meninggal kemungkinan paus.
(rei/CNN)