Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Anti Islam Radikal, Donald Trump Dinominasikan Raih Nobel Perdamaian
04 Februari 2016 12:34 | 1415 hits

DREAMERS.ID - Sosok politikus kontroversial, Donald Trump, diusulkan oleh beberapa pihak menjadi kandidat peraih Nobel Perdamaian 2016. Adanya usulan itu dibenarkan oleh Komite Nobel di Ibu Kota Oslo, Norwegia.

Informasi soal usulan pencalonan Trump didapatkan dari pengamat Nobel Kristian Berg Harpviken. Dia melihat sendiri salinan surat permintaan nominasi oleh beberapa warga negara AS yang terpukau pada pidato penuh kebencian sang bakal capres Partai Republik itu.

"Trump dalam surat itu disebut layak menjadi peraih Nobel Perdamaian atas jasanya secara gigih memperkuat ideologi untuk melawan Islam radikal, ancaman ISIS, nuklir Iran, serta komunis China," kata Harpviken membacakan cuplikan surat itu, seperti dilansir the Independent, Kamis (4/2).

Jika Panitia Nobel serius menanggapi permintaan ini, maka Trump bakal bersaing dengan beberapa nama beken dengan reputasi mumpuni. Misalnya Paus Fransiskus, korban pemerkosaan ISIS yang berhasil kabur yakni Nadia Murad, atau ahli bedah Kongo, Denis Mukwege, yang sukarela merawat korban kekerasan seksual dalam perang sipil di negaranya. Kabarnya, pembocor rahasia AS, Edward Snowden, turut dinominasikan.

Baca juga: Jauh Dari Kekerasan, Intip Cara Muslimah Ini Hadapi Pendemo Anti-Muslim

Demikian pula Menteri Energi AS Ernist Moniz dan Kepala Badan Atom Iran, Ali Akbar Salehi, keduanya berperan aktif mendorong kesepakatan pelucutan senjata nuklir Iran.

Panitia Nobel Perdamaian di Oslo saban tahun menerima lebih dari 200 usulan peraih penghargaan bergengsi tersebut.

Untuk 2015, Komite Nobel memberikan penghargaan tertinggi itu kepada 'Kuartet Demokrasi Tunisia', yakni forum diskusi massal yang diikuti serikat pekerja, komnas HAM, perhimpunan pengacara, serta Asosiasi Pengusaha. Keempat lembaga itu dianggap sukses menjaga Tunisia tak rusuh seperti Mesir atau Libya setelah terjadi penggulingan pemerintahan. Hasilnya, pemilu tahun lalu berlangsung aman dan adil.

Nobel tidak harus jatuh pada kandidat perorangan. Terbukti, tahun lalu yang memperolehnya adalah organisasi melibatkan banyak orang.

[ard]

Source:
Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio