DREAMERSRADIO.COM - Untuk mendapatkan penampilan yang sempurna, banyak cara yang bisa ditempuh. Mulai dari perawatan alami, penggunaan makeup, sampai cara paling instan namun butuh biaya besar yaitu operasi plastik.
Di Indonesia sendiri, praktik operasi plastik ini sebenarnya mulai banyak diminati namun para pelakunya (pasien) cenderung tidak mengumbar bahwa diri mereka telah melakukan perubahan bentuk di bagian tubuh, seperti hidung, pipi, bibir, dagu, dan mata.
Menurut seorang dokter bedah plastik dr. Teuku Adifitrian Sp.BP atau yang lebih kita kenal dengan nama Tompi, bisnis operasi plastik di Indonesia ini sedang tumbuh pesat. “Sangat menjanjikan. Sekarang lagi fast growing, dimensinya makin naik. Pemainnya belum terlalu banyak, compare to community number. Masih butuh banyaklah,” ujarnya, seperti mengutip laman Tempo.
Tompi mencontohkan Korea Selatan, yang notabene negara kecil tapi sudah memiliki 2.500 dokter bedah plastik. Sedangkan Indonesia yang merupakan negara besar dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta baru memiliki 200-an dokter bedah plastik.
Dengan jumlah yang tergolong sedikit ini, membuat bisnis oplas di Indonesia tak hanya dari kalangan dokter bedah plastik, tapi bisa juga dokter spesialis THT, kulit, bahkan jantung. Inilah mengapa Tompi menyarankan pasien harus berhati-hati dalam memilih dokter.
Baca juga: Deretan Idol K-Pop yang Akui Jalani Prosedur Operasi Wajah (Part 2)
“Pekerjaan ini sangat menjanjikan. Jadi, semua mau main. Sekarang makin berkembang, misalnya bagian mata atau THT ada subnya yang menangani estetika mata atau hidung. Misalnya, membentuk lipatan mata,” kata dia.Di Indonesia, sebagian dokter bedah plastik memilih untuk melakukan praktik di klinik karena sifatnya yang one stop service. Jadi, pasien tidak repot, tinggal datang, daftar, dibedah, terus membayar di satu tempat. Bandingkan dengan di rumah sakit yang lokasi pendaftaran, konsultasi, dan pembelian obatnya berbeda-beda.
“Kalau di klinik, semua hal termasuk yang emergency bisa dapat akses privat ke dokternya langsung. Lebih praktis dibanding di rumah sakit,” katanya.
Pendapatan yang fantastis dari menjadi seorang dokter ahli bedah membuat banyak dokter yang tertarik terjun di bisnis ini. Tapi Tompi juga menyebutkan bahwa ada klinik aesthetic yang berisikan bukan dokter bedah plastik.
(fzh)