DREAMERSRADIO.COM - Sistem belajar-mengajar yang terganggu akibat kabut asap membuat banyak siswa ketinggalan banyak materi pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah pun berusaha melakukan beberapa tindakan solusi, salah satunya pendidikan melalui media sosial.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menjelaskan bahwa pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, tengah menyiapkan langkah-langkah agar siswa di wilayah yang terkena dampak asap tidak terganggu aktivitas belajar-mengajarnya.
"Karena dampak asap tersebut mengakibatkan anak-anak PAUD, SD, SMP, dan SMA terganggu masalah belajar-mengajarnya," ujar Puan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/10) mengutip laman CNN Indonesia.
Menurut Puan, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang sudah sampai pada angka 300, khususnya di Sumatra Selatan dan Kalimantan Tengah menyebabkan pemerintah memberlakukan darurat asap ISPU selama 24 jam.
"Ini yang harus disiapkan bahwa anak-anak tersebut yang memang tidak bisa belajar ke sekolah dalam situasi ISPU 200 atau 300 diantisipasi bahwa mereka harus mendapat pendidikan melalui media sosial, media yang dilakukan televisi atau radio, atau hal-hal lain yang harus diantisipasi Mendikbud," katanya.
Dengan demikian, kata Puan, maka diharapkan para siswa tidak ketinggalan pendidikan sekaligus tidak melupakan target kurikulumnya.
(fzh)