DREAMERSRADIO.COM - Kasus perbudakan seksual yang menimpa Lee Jung Hee (44) dan kedua anaknya oleh sang suami yang merupakan seorang pendeta dan keluarganya selama bertahun-tahun kini mulai mendapat banyak perhatian dari masyarakat.
Meski kasusnya sudah bergulir dari Oktober tahun 2014 lalu, namun hal ini baru mencuat dan banyak diperbincangkan khususnya melalui media sosial dalam beberapa bulan terakhir ini dengan maraknya penggunaan hashtag #HelpLeeJungHee.
Baru-baru ini, sebuah halaman komunitas dari program SBS 'We Want To Know' dipenuhi dengan permintaan netizen yang ingin program tersebut membahas kasus Lee Jung Hee dan SBS pun telah meresponnya.
Pada Kamis (23/07) pagi hari, acara tersebut memposting sebuah foto dan video teaser untuk episode Lee Jung Hee, yang menunjukkan sedikit konferensi pers kasus ini pada 29 Oktober 2014 dengan judul teaser “Kebenaran dari Kasus Penyerangan Seksual Kedua Anak dan Ibu Mereka – Siapa yang Mengubah Mereka Menjadi Pelapor?”
Polisi pun sudah melakukan penyelidikan secara resmi pada 25 Juni lalu, meskipun sejauh ini sang suami menyangkal semua tuduhan. Selain itu, polisi juga mengklarifikasi bahwa Lee Jung Hee dan kedua putranya diculik dan dikurung di rumah sakit jiwa itu tidak benar.
Menurut berbagai laporan berita, nyonya Lee telah mendapatkan perceraian dan hak asuh kedua anaknya. Sementara itu, sang mantan suami yang identifikasi sebagai tuan Heo mengajukan banding yang kemudian ditolak oleh Pengadilan Keluarga Busan. Dan karena putusan inilah nyonya Lee memiliki hak asuh kedua anaknya.
Melansir Soompi, kejadian tak terduga justru terjadi, yaitu pihak kepolisian menduga bahwa Lee Jung Hee juga melakukan pelecehan terhadap anak-anaknya.
Pada Kamis (23/07) Lee Jung Hee dipanggil pihak kepolisisian. Dirinya dituduh telah mencuci otak kedua putranya yang berusia 13 dan 17 tahun antara bulan September tahun lalu hingga baru-baru ini mereka mengaku mengalami pelecehan seksual.
Dia juga dituduh telah membahayakan kesehatan mental mereka dan membuat anak-anaknya keluar dari sekolah setelah kedua putranya kembali ke Korea tahun lalu masing-masing pada bulan Juni dan Oktober 2014.
Pada hari yang sama, polisi juga mengajukan surat perintah penangkapan untuk Lee Jung Hee, namun kantor kejaksaan menolaknya dan mengatakan bahwa penyelidikan tambahan perlu dilakukan.
(fzh)