DREAMERSRADIO.COM - Tragedi yang terjadi akhir minggu lalu di 3 negara masih menyimpan misteri. Pemenggalan di Perancis sedang diselidiki antara terduga militan yang berusaha meledakkan sebuah pabrik gas yang juga memenggal bosnya sendiri, dengan kelompok teroris Suriah.
Seorang pria berusia 35 tahun, Yassin Salhi mengaku telah memenggal kepala bos pabrik, Herve Comara di area parkir setelah terlibat percekcokan. Ia juga sempat berniat untuk meledakkan pabrik di Saint Quentin-Fallavier tersebut.
Pada Jumat, polisi menemukan tubuh korban 54 tahun dan kepala terpenggal yang dituliskan aksara Arab di pabrik gas milik perusahaan Air Products asal Amerika Serikat. Tidak ada korban lainnya dalam insiden mengerikan itu, melansir laman CNN.
Baca juga: Breaking News! Pegi Tersangka Kasus Vina Cirebon Diputus Batal Status Tersangkanya
Polisi juga menemukan bahwa Salhi sempat mengirimkan foto selfie-nya dengan kepala yang dipenggalnya ke sebuah nomor telepo di Kanada. Reuters mengatakan bahwa telepon tersebut milik warga negara Perancis bernama Sebastien-Younes yang sejak tahun lalu berada di Suriah.Younes terakhir terlihat di Raqqa, ibu kota kekhalifahan yang menjadi basis ISIS. Walaupun belum dikonfirmasi keterlibatan ISIS secara langsung dalam peristiwa ini, pelaku Salhi disebut berhubungan dengan Islam garis keras selama lebih dari 1 dekade.
Salhi telah ditangkap dan dibawa ke tempat kejadian serta rumahnya oleh polisi bersenjata berat untuk melakukan pencarian lebih lanjut. Pemerintah Kanada juga berjanji akan membantu pencarian jaringan radikal di kasus ini.
(rei)