DREAMERSRADIO.COM - Meskipun black box atau kotak hitam milik pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan, namun pihak terkait masih belum bisa mengetahui penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan ratusan penumpang dan awak pesawat tersebut.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sendiri tak mau berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan. Akan tetapi, ia pun mengungkapkan data radar saat detik-detik pesawat hilang kontak.
Jonan mengatakan bahwa data radar menunjukkan pesawat tiba-tiba bergerak naik pada ketinggian sekitar 6.000 kaki, berhenti dan kemudian menghilang pada tanggal 28 Desember lalu.
“Tidak normal untuk bergerak menanjak seperti itu, sangat jarang bagi pesawat komersial, yang biasanya naik hanya setinggi 1.000 sampai 2.000 kaki permenit. Hal ini hanya bisa dilakukan pesawat jet tempur,” kata Menteri Perhubungan seperti dilansir BBC.
Baca juga: Menhub Pakai Mobil Listrik Sebagai Kendaraan Dinas
Dihadapan sidang DPR pada Selasa (20/01) malam, Jonan menuturkan data radar menunjukkan bahwa pesawat terus naik dari 34.500 dengan kecepatan 8.400 kaki per menit ke ketinggian 36.300 kaki, dan terus naik dengan kecepatan tinggi mencapai 11.100 kaki per menit.Setelah naik dengan kecepatan tersebut, Menhub mengatakan bahwa pesawat juga turun dengan kecepatan yang tak wajar. Meski data radar menunjukkan hal tersebut, namun Jonan sendiri belum tahu apa penyebab pesawat tersebut naik dan turun dengan kecepatan yang diluar batas normal.
Para penyelidik masih memeriksa dua alat pencatat penerbangan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, yang jelas tak ada bukti terjadinya tindakan terorisme dalam jatuhnya pesawat nahas tersebut.
Sekitar 50 jenazah dari 162 korban pesawat AirAsia QZ8501 yang meninggalkan Surabaya menuju Singapura itu sudah ditemukan disekitar Laut Jawa. Diperkirakan sebagian besar jenazah masih ada dalam bagian badan pesawat, sehingga penemuan lokasi badan pesawat sangat penting dalam proses pencarian jenazah.
(ncl/Kompas/BBC)