Dreamers, kalimat yang mengatakan berpikir dua kali sebelum berbicara atau menulis itu memang ada baiknya. Memang dalam setiap tindakan yang kita lakukan, kita tak boleh terlampau santai bahkan tergesa-gesa, karena percaya atau tidak, setiap tulisan atau kata-kata yang kita utarakan pada seseorang akan memiliki dampak terhadap seseorang tersebut. Dampaknya bisa positif atau negatif. Seperti kasus satu ini nih dreamers.
Seorang wanita asal Malaysia beserta suami dan adik perempuannya dia Malaysia babak belur setelah dikeroyok 10 orang bersenjata kayu dan parang hanya karena wanita tersbeut menuliskan komentar yang tak menyenangkan mengenai baju yang dikenakannya temannya di facebook!
Bermaksud untuk bertemu dengan teman facebooknya dan meminta maaf atas perkataan tak menyenangkannya di facebook, korban Lisa (18) yang ditemani suami dan adiknya di sebuah perhentian bus di Kepong Baru, Kuala Lumpur, harus menelan pil pahit ketika temannya yang membawa rombongan justru mengeroyoknya.
“Seperti dijanjikan, saya bersama suami dan adik perempuan saya berjumpa dengannya di perhentian bus dan terkejut saat melihat dia membawa seorang lelaku dan empat wanita lain. Begitu bertemu, mereka tanpa berbicara langsung mengeluarkan kayu dan parang.” Ujar Lisa, seperti yang dilansir oleh antaranews.com. Ia kemudian menambahkan bahwa temannya tersebut kembali menghubungi empat lelaki lagi untuk mengeroyoknya. Malang, Lisa, suami, dan adiknya pun dipijak, ditampar, ditumbuk di muka, dan dipukul pada badan dan kepala.
Baca juga: akmu
Lisa tak pernah menyangkan bahwa temannya yang beru dikenal sejak setahun lalu di facebook begitu marah mengenai komentarnya yang sebenarnya hanya merupakan candaan saja. Padahal sebelumnya, walaupun belum pernah bertemu, Lisa sering mengobrol dan bercanda dengan temannya tersebut.Setelah melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada kepolisian setempat, Datuk Ku Chin Wah sebagai Kepala Unit Kriminal Kuala Lumpur mengatakan bahwa ia dan pihaknya akan segera mengusut pelaku berdasarkan Seksyen 323 dan 506 Kanun Keseksaan.
Waduh, mangkanya kita harus lebih berhati-hati ya dreamers kalau berkomentar, karena hati orang siapa yang tahu.