DREAMERSRADIO.COM - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengusulkan Naura Kanita Rosada Suseno (10), salah satu korban AirAsia QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura dijadikan nama perpustakaan SD Khodijah di Surabaya.
Sampai saat ini, jasad Naura sendiri belum ditemukan. Menurut Mensos yang juga ketua yayasan Pendidikan Khadijah Surabaya, usulan tersebut cukup beralasan karena korban yang merupakan siswi kelas V SD Khodijah tergolong siswi yang pandai dan prestasinya gemilang di sekolah.
Baca juga: Pengakuan 'Muak' CEO AirAsia Pada K-Pop yang Miliki Istri Orang Korea Selatan
"Keberangkatan korban ke Singapura, dalam rangka hadiah orang tua karena mendapatkan rangking I di SD Khodijah," kata Khofifah saat mengunjungi kediaman almarhumah Lutfiyah Hayati Hamid warga Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo Selasa (06/01).Kedatangan Khofifah ke rumah keluarga korban AirAsia QZ 8501 tak lain juga untuk meminta ijin atau persetujuan nama Naura dijadikan nama sebuah ruangan perpustakaan di Yayasan Khodijah. "Selain silaturrahmi, saya datang ini untuk meminta persetujuan," terang Khofifah.
Seperti diketahui, Naura Kanita berangkat ke Singapura naik pesawat AirAsia QZ 8501 bersama kedua orang tuanya, Joko Suseno dan Lutfiyah Hayati Hamid, serta sang nenek atau ibu kandung Joko Suseno, Sumamik.
Dalam satu keluarga yang terdiri dari empat orang itu, hanya jenazah Lutfiyah Hayati yang sudah teridentifikasi dan dimakamkan beberapa hari lalu di makam islam Desa Sawotratap. Hingga kini, tinggal ketiga jenazah, Joko Suseno, Naura Kanita dan Sumamik, belum teridentifikasi.
Keluarga korban berharap, ketiga korban, segera ditemukan. Rencananya, keluarga korban menginginkan dimakamkan dalam satu liang lahat.