DREAMERSRADIO.COM - Memasuki hari ke-9 pasca insiden hilang kontrak pesawat AirAsia QZ 8501 yang terbang dari Surabaya ke Singapura pada Minggu (28/12), pencarian pun masih terus dilakukan. Lebih dari 100 jenazah penumpang hingga kini masih belum ditemukan.
Bantuan asing dari berbagai negara pun terus berdatangan, salah satunya adalah dari Korea Selatan. Tak hanya mengirim pesawat patroli canggih P-3C Orion, Korea Selatan juga telah mengirim tim ahli untuk membantu tim DVI (Disaster Victim Identification) mengedintifikasi jenazah.
Negara Arab Saudi kabarnya juga telah mengirim tim ahli untuk membantu proses idetifikasi. "Mereka akan bergabung bersama tim DVI Polda Jatim untuk membantu melakukan identifikasi. Sebelumnya kita sudah dibantu tim ahli dari Singapura sebanyak 10 orang, dan empat orang dari Australia," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono.
Baca juga: DVI Curigai Salah Satu Korban AirAsia Transgender
Awi menambahkan, tim DVI Polda Jawa Timur yang melakukan proses identifikasi berjumlah 229 tenaga medis dan sejumlah ahli dari berbagai disiplin ilmu, termasuk dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan bantuan dari luar negeri.Hingga Selasa (06/01), sudah ada tiga jenazah lagi yang berhasil diidentifikasi, dan sebanyak 13 jenazah telah diserahkan ke keluarga korban hingga hari ini adalah Hayati Lutfiah Hamid, Grayson Herbert Linaksita, Kevin Alexander Soetjipto, Khairunnisa Haidar Fauzi, Hendra Gunawan Sawal, Themeiji Tejakusuma, Wismoyo Ari Prambudi, Jie Stevie Gunawan, Juanita Limantara, Shiane Josai, Tony Linaksita, Lim Yan Koen dan Yongki Jou.
(ctr)