DREAMERSRADIO.COM - Memasuki hari ke-8 pasca insiden hilang kontrak pesawat AirAsia QZ 8501 yang terbang dari Surabaya ke Singapura pada Minggu (28/12), pencarian pun masih terus dilakukan. Lebih dari 100 jenazah penumpang hingga kini juga masih dinyatakan hilang.
Pihak keluarga penumpang AirAsia pun masih terus menantikan keberadaan keluarga mereka yang masuk sebagai penumpang. Menurut psikolog, pihak keluarga disarankan untuk tidak melihat langsung kondisi jenazah yang sudah ditemukan karena akan sangat memengaruhi kondisi kejiwaan.
"Meskipun mental keluarga korban kuat saat memutuskan ingin melihat jenazah, bisa jadi hal itu membawa efek sikologi yang negatif. Contohnya, terbayang-bayang dan efek ini tergantung pada kedekatan keluarga korban," kata Humas Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Hendro Riyanto di posko ante-mortem, Minggu (4/1), seperti dikutip Kompas.com.
Baca juga: Pengakuan 'Muak' CEO AirAsia Pada K-Pop yang Miliki Istri Orang Korea Selatan
Melihat langsung kondisi jenazah juga bisa menciptakan memori atau kenangan buruk di pikiran yang akan terus diingat, misalnya bisa mengalami mimpi buruk, merasa cemas, stress, hingga phobia dengan pesawat terbang.Ditambah lagi, semakin hari kondisi jenazah juga sulit untuk dikenali karena sudah rusak atau membusuk akibat terlalu lama di dalam air. Hingga Senin (05/01) pagi, setidaknya 9 dari 34 jenazah sudah berhasil teridentifikasi.
(Kompas/Ctr)