DREAMERS.ID - Mantan member boy group NCT, Taeil, kembali menghadapi tuntutan hukuman penjara selama 7 tahun dalam sidang banding di Pengadilan Tinggi Seoul, Korea Selatan, pada 17 September 2025.
Taeil dan dua rekannya didakwa atas kasus pemerkosaan terhadap seorang turis wanita asal Tiongkok yang sedang dalam kondisi mabuk berat.
Kasus ini bermula dari kejadian pada 13 Juni 2024, sekitar pukul 04.00 pagi, ketika Taeil dan komplotannya diduga melakukan pemerkosaan terhadap korban, seorang turis wanita berkebangsaan Tiongkok yang tidak sadarkan diri karena mabuk berat.
Sebelumnya, pada Juli 2025, pengadilan tingkat pertama menjatuhkan vonis 3 tahun 6 bulan penjara kepada Taeil dan rekan-rekannya, diikuti dengan penahanan langsung di persidangan. Namun, baik pihak jaksa maupun terdakwa mengajukan banding dengan alasan vonis dianggap tidak adil.
Dalam sidang banding, jaksa tetap pada tuntutan awal di pengadilan tingkat pertama, yakni hukuman 7 tahun penjara. Taeil, yang hadir di persidangan mengenakan pakaian tahanan, menyampaikan pernyataan terakhirnya. “Saya sangat menyadari bahwa luka yang dialami korban tidak dapat sepenuhnya pulih dengan kata-kata atau tindakan apa pun. Meski begitu, melalui kesempatan ini, saya ingin meminta maaf dengan tulus,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, “Saya akan menjalani hidup dengan penuh penyesalan atas tindakan tidak bertanggung jawab dan bodoh yang telah menyebabkan luka yang tak dapat diperbaiki.”
Pengacara Taeil memohon keringanan hukuman dengan menyatakan bahwa kliennya tidak memiliki rencana awal untuk melakukan kejahatan tersebut. “Saat itu, mereka hanya berniat untuk minum lebih banyak, bukan merencanakan kejahatan,” ujar pengacara. Ia juga menyebutkan bahwa Taeil telah mengundurkan diri dari grup NCT dan mengakhiri kontraknya dengan agensi. Sebelum ditahan, Taeil bekerja sebagai pekerja paruh waktu di restoran untuk menghidupi dirinya dan ayahnya, serta berusaha menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Saat ini, Taeil disebut sedang merenungi kesalahannya di dalam tahanan.
Pengadilan Tinggi Seoul menetapkan sidang vonis untuk kasus ini akan digelar pada 17 Oktober 2025, pukul 14.30 waktu setempat.
(fzh)
Share 
