DREAMERS.ID - Klaim bahwa pelapor berinisial A, yang mengaku memiliki rekaman percakapan mendiang aktris Kim Sae Ron, diserang oleh dua orang tak dikenal di Amerika Serikat mulai kehilangan kekuatan.
Menurut laporan Money Today pada 19 Mei, Konsulat Jenderal Korea Selatan di New York menyatakan bahwa tidak ada laporan penahanan warga Korea Selatan terkait dugaan percobaan pembunuhan terhadap sesama warga Korea di wilayah yurisdiksinya.
Berdasarkan Pasal 36 Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler, pihak berwenang setempat wajib memberi tahu konsulat negara asal tanpa penundaan jika warga negara tersebut ditahan atau ditangkap.
Namun, Konsulat Jenderal menegaskan bahwa mereka belum menerima pemberitahuan apa pun dari otoritas penegak hukum setempat terkait kasus ini. Konsulat juga menyatakan tidak memiliki informasi terkait rumor bahwa Biro Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki insiden penyerangan terhadap A.
Sebelumnya, pada 7 Mei, Kim Se Ui, pengelola channel YouTube Garosero Research Institute (Gaseyeon), menggelar konferensi pers di Gangnam, Seoul, bersama pengacara keluarga Kim Sae Ron, Boo Ji Seok dari Firma Hukum Booyoo.
Dalam konferensi tersebut, Kim Se Ui mengklaim bahwa A, seorang warga New Jersey yang merekam percakapan dengan Kim Sae Ron pada Januari lalu, diserang pada April oleh dua orang yang diduga terkait dengan aktor Kim Soo Hyun.
Menurut Kim Se Ui, A ditusuk di leher sebanyak sembilan kali oleh dua pelaku, yang disebutnya sebagai warga Korea dan etnis Tionghoa berkewarganegaraan China, yang tiba di New York melalui bandara pada malam sebelum kejadian.
Kim Se Ui menyebut insiden ini sebagai “kasus percobaan pembunuhan terencana” yang sedang diselidiki oleh FBI.
Namun, klaim tersebut memicu kontroversi. Keaslian rekaman yang diklaim Kim Se Ui telah diverifikasi beberapa kali diragukan, dengan sejumlah warganet menduga rekaman tersebut dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Foto-foto dugaan penyerangan yang ditampilkan juga diklaim telah beredar di Google sejak empat tahun lalu. Konferensi pers tersebut memicu gugatan dan laporan hukum dari pihak-pihak yang disebutkan.
Pada hari yang sama, YouTuber Lee Jin Ho menggelar konferensi pers untuk membantah klaim Kim Se Ui. Lee menyebut pelapor A sebagai “penipu dari New Jersey” yang menggunakan nama samaran seperti Kevin Oh dan Carl.
Menurut Lee, A mendekatinya pada 5 April dengan mengaku memiliki informasi terkait Kim SoonHyun. Lee mengklaim rekaman tersebut dibuat dengan suara AI yang dimodifikasi dengan tambahan suara dan noise oleh A. Setelah menyimpulkan bahwa A adalah penipu, Lee memutus kontak dengannya.
Pihak Kim Soo Hyun, melalui agensinya GOLDMEDALIST, juga membantah keras tuduhan tersebut. Mereka menyatakan bahwa rekaman tersebut sepenuhnya palsu dan dibuat menggunakan teknologi AI.
Agensi menyebut A sebagai penipu yang juga mendekati mereka dengan klaim memiliki rekaman yang menguntungkan Kim Soo Hyun. Pada 9 Mei, Kim Soo Hyun menggugat Kim Se Ui atas tuduhan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU tentang Hukuman Kejahatan Penguntitan, serta menggugat keluarga Kim Sae Ron atas pencemaran nama baik.
(fzh)