DREAMERS.ID - Beberapa waktu lalu sempat beredar luas dan jadi pembicaraan kasus kematian keluarga di Cinere, Depok, Jawa Barat. Seorang ibu Bernama Grace Arijani Harahapan (64) dan anaknya, David Ariyanto Wibowo (38) ditemukan telah meninggal dunia hingga kondisinya sulit dikenali karena tinggal tulang.
Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Nathanael Elnadus J Sumampouw menyampaikan, hal ini diketahui ahli berdasarkan catatan, buku-buku yang dibaca, gaya dan pola hidup, makanan dan minuman, serta rekaman penjelajahan di internet.
"Jadi, pada Grace dalam kondisi depresif, ketidakberdayaan, teralienasi. Mereka sepaham, sepakat bersama anaknya untuk menunjukkan indikasi bersama-sama mengakhiri kehidupan," kata Nathanael dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/10), mengutip Kompas.
Keduanya pun dipastikan bunuh diri dengan berdiam di dalam kamar mandi sempit dengan membakar dupa dan arang serta menutup rapat semua tempat sirkulasi udara dengan plastik. Dari hasil psikologis keduanya, Apsifor mengatakan jika kedua korban tersebut sudah lama berniat bunuh diri.
Hal ini diperkuat dari temuan surat tulisan tangan David yang mengatakan jika ia akan mati ebrsama sang ibunda.
"Kami menemukan tulisan yang mengindikasikan (bunuh diri)," ujar Nathanael. "Jika ada yang membaca ini maka itu berarti saya sudah mati bersama ibu saya. Tergantung apakah dia akan meneruskannya atau tidak," demikian tulisan berbahasa Inggris yang ditulis David pada laptopnya.
Lebih lanjut, Nathanael mengatakan metode bunuh diri ini juga kerap terjadi di Jepang. Dan David disebutkan mengetahui adanya permasalahan Kesehatan mental yang dihadapinya bersama ibunya.
"Dia juga mempersiapkan langkah-langkahnya, setting pada ruang sempit, dark room, empty room," jelas Nathanael. "Itu yang kemudian melatarbelakangi pilihannya menjadikan kamar mandi ART di belakang rumah sebagai TKP kalau kita melihat secara psikologis,"
"Kami menemukan adanya indikasi ide terkait dengan bunuh diri pada saudara ini. Perilaku keseharian David ini lebih berorientasi pada diri sendiri," ucap dia lagi.
"Jadi (kasus) di Cinere ini bukan merupakan peristiwa pidana, disimpulkan bukan merupakan peristiwa pidana," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Hengki Haryadi.
"Jadi, sekali lagi kesimpulannya bukan merupakan peristiwa pidana ataupun tindak pidana. Dan ini dugaan kuat hasil penyelidikan interprofesi, kolaborasi profesi rating tertinggi adalah suicide ataupun bunuh diri," lanjutnya.
Sebagai informasi, jasad Grace dan David ditemukan pada 7 September 2023 dalam kondisi sudah menjadi tulang belulang sekitar pukul 09.30. Dari kondisi tersebut, pihak polisi menduga keduanya telah meninggal selama satu bulan.
"(Kasus ibu dan anak tewas membusuk di Depok) ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres. Oleh karenanya, polanya kita sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Hengki, Jumat (8/9).
(rei)