DREAMERS.ID - Jinyoung GOT7 akan menutup tahun 2022 yang sibuk dengan film ‘Christmas Carol’ yang dijadwalkan tayang perdana pada 7 Desember. Selama wawancara baru-baru ini, penyanyi dan aktor tersebut berbicara tentang perannya sebagai saudara kembar di film.
Dalam ‘Christmas Carol’, Jinyoung mengambil peran ganda yang intens sebagai remaja pemberontak yang ditempatkan di pusat penahanan remaja serta saudara kembarnya, yang memiliki keterbelakangan mental.
Diadaptasi dari novel dengan judul yang sama, film ini berkisah tentang Il Woo yang dengan sengaja mengirim dirinya ke pusat penahanan remaja sebagai bagian dari rencana untuk membalas kematian saudaranya. Il Woo mencurigai bahwa saudara kembarnya, Wol Woo, dibunuh oleh anggota geng remaja pada malam Natal.
Jinyoung mengungkapkan bahwa dia membaca buku asli yang ditulis oleh Ju Won Kyu terlebih dahulu dan kemudian membaca naskahnya. Dia berkata, “Novel itu menjijikkan dan sangat mengganggu.”
“Naskahnya, di sisi lain, adalah versi yang lebih halus. Ada baiknya aku membaca bukunya terlebih dahulu, karena jika tidak, aku akan mengira naskahnya terlalu intens dan brutal,” imbuhnya.
Film ini berisi bahasa kotor, kekerasan ekstrim, dan sindiran seksual. Jinyoung mengingat bahwa banyak adegan mengerikan yang membutuhkan energi tinggi.
Baca juga: Film Miss Granny Dibuat Menjadi Drama, Dibintangi Jinyoung, Jung Ji So dan Kim Hae Sook
“Setelah syuting adegan intens, sutradara Kim Sung Soo dan kru film memeriksaku untuk melihat apakah aku baik-baik saja. Sebagian besar lawan mainku yang berada di pusat penahanan remaja seusiaku, jadi kami langsung menjadi teman. Aku sangat mengandalkan mereka,” katanya.Dia lebih lanjut mengungkapkan tantangan bermain saudara kembar dalam film thriller aksi tersebut. “Itu adalah tantangan yang aneh, tapi aku membayangkannya seperti bermain game di mana aku bisa mengendalikan dua karakter,” ujarnya.
Jinyoung menambahkan, “Alih-alih memainkan peran selama pertunjukan bergantian, aku melakukan semua adegan Wol Woo dan kemudian aku kembali dan melakukan semua bagian Il Woo.
Sang aktor juga mengungkapkan bahwa dia sangat berhati-hati agar penggambaran kekerasan dalam film tersebut dapat mengundang peniruan, terutama dari anak-anak, karena film dan media pasti memengaruhi orang.
Il Woo berada di pusat kekerasan berdarah saat narapidana dan figur otoritas berjuang menuju puncak hierarki. Dia mengatakan, “Aku setuju bahwa film ini dapat membuat penonton merasa resah dan bahkan tidak nyaman.”
“Sebenarnya, itulah niat kami. Dengan menampilkan karakter yang tidak bermoral, kami ingin menjelaskan masalah sosial yang sulit diselesaikan tersebut,” pungkasnya.
(fzh)