DREAMERS.ID - Sebuah tim investigasi polisi khusus menggeledah Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, Kantor Polisi Yongsan dan enam kantor lainnya pada hari Rabu (2/11) sebagai bagian dari penyelidikan atas tanggapan polisi yang ceroboh terhadap tragedi Itaewon.
Penggeledahan itu terjadi sehari setelah Badan Kepolisian Nasional mengakui 11 panggilan darurat yang memperingatkan kepadatan di Itaewon mulai terjadi empat jam sebelum tragedi maut, tetapi hanya sedikit tindakan yang diambil.
Berdasarkan laporan Yonhap News, delapan lokasi yang digeledah juga termasuk kantor Daerah Yongsan, Markas Besar Kebakaran & Bencana Metropolitan Seoul, stasiun pemadam kebakaran Yongsan dan markas besar Metro Seoul.
Kerumunan massa terjadi Sabtu (29/10) malam di sebuah gang sempit di distrik hiburan Seoul Itaewon dan menyebabkan 156 orang tewas, kebanyakan berusia 20-an, termasuk 26 orang asing.
Baca juga: Update Tragedi Itaewon: Pihak Terkait Dapat Vonis 3 Tahun Penjara
Ditemukan bahwa total 79 panggilan darurat dilakukan dari daerah Itaewon mulai pukul 6 sore sampai jam 10 malam. Isi pasti dari panggilan tersebut belum diidentifikasi.Dari 11 panggilan darurat yang telah terungkap ke publik, hanya satu yang dikategorikan sebagai "kode 0", yang mengharuskan petugas dikirim ke tempat kejadian secepat mungkin.
Tujuh lainnya adalah "kode 1," yang menyerukan agar kasus diprioritaskan, tetapi hanya ada empat tim yang dikonfirmasi ke tempat kejadian malam itu.
Polisi mengungkapkan yang pertama dari 11 panggilan darurat, yang dilakukan pada pukul 18.34 KST dan secara langsung menyebutkan risiko bahwa orang “dapat diremukkan sampai mati,” dianggap sebagai keluhan rutin atas ketidaknyamanan yang tidak menimbulkan bahaya langsung.
Catatan menunjukkan bahwa tidak ada panggilan yang dilakukan ke 119 sebelum tragedi terjadi. Panggilan pertama yang diterima oleh pusat operasi darurat 119 adalah pada pukul 22:15 KST, perkiraan waktu terjadinya bencana. Tim penyelamat darurat pertama tiba di tempat kejadian 14 menit kemudian.
(mth)