Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Penjelasan Mengapa Kawasan Elit Gangnam Terdampak Paling Parah Banjir Bandang Seoul
09 Agustus 2022 16:20 | 1192 hits

DREAMERS.ID - Hujan deras yang mengguyur wilayah ibu kota Korea Selatan memecahkan rekor sebagai curah hujan terlebat dalam 115 tahun. Sebagian besar wilayah Seoul dan Provinsi Gyeonggi diterjang banjir bandang, tidak terkecuali kawasan elit Gangnam yang menjadi daerah terdampak paling parah.

Melansir laman Korea Herald, jauh sebelum Seoul menjadi kota metropolitan modern seperti sekarang ini, Gangnam adalah dataran berlumpur. Lokasinya yang rendah di dekat sungai Han, membuat daerah itu rawan banjir.

Lebih dari 75 persen tanah di Distrik Gangnam memiliki ketinggian lebih rendah dari 40 meter dan sudut kemiringan tanah 5 persen.

Meskipun sebagian besar lingkungan adalah tanah datar, daerah di sekitar Stasiun Gangnam terletak lebih rendah dibandingkan dengan distrik terdekat seperti Seocho-dong dan Yeoksam-dong, sehingga lebih mudah untuk menampung air hujan.

Baca juga: Hampir 50 Persen Anak Muda di Seoul Hidup Miskin

Beberapa bagian diperkirakan memiliki ketinggian 10 meter lebih rendah dari daerah sekitarnya. Oleh karena itu, area ini bagaikan "waduk". Upaya yang dilakukan oleh pemerintah seperti meningkatkan infrastruktur drainase seperti membangun terowongan banjir bawah tanah dianggap belum cukup.

Seorang pejabat Pemerintah Metropolitan Seoul mengatakan, meskipun konstruksi untuk terowongan banjir baru di dekat Banpo selesai pada Juni lalu, tetapi infrastrukturnya saat ini tidak siap untuk hujan lebat sebesar yang terjadi pada Senin (8/8) malam yang melebihi 110 milimeter per jam.

Pada tahun 2015, pemerintah kota mengumumkan rencana untuk mengurangi masalah drainase di Gangnam dan sekitarnya dengan anggaran senilai sekitar 1,4 triliun won. Proyek ini semula dijadwalkan selesai pada 2016, tetapi mengalami penundaan karena masalah anggaran dan lainnya.

Pemerintah pun menargetkan agar proyek selesai pada tahun 2024. Tetapi bahkan dengan proyek tersebut, para ahli menunjukkan bahwa sistem drainase tidak akan mampu menahan hujan ekstrem seperti yang terjadi. Sistem ini dirancang untuk menahan peristiwa hujan lebat yang terjadi setiap 30 tahun sekali.

(mth)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio