DREAMERS.ID - Kasus COVID-19 harian Korea Selatan telah melampaui 7.000 untuk pertama kalinya, meningkat drastis setelah pemerintah menerapkan aturan normal baru. Pasien kritis juga dilaporkan bertambah.
Melansir laman Korea Herald, Perdana Menteri Kim Boo Kyum mengatakan pada Rabu (8/12), bahwa penularan lebih banyak terjadi di ibukota Seoul. Sementara Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menemukan adanya 38 kasus omicron.
"Di wilayah ibu kota, di mana 80 persen dari total kasus dilaporkan, kami terus menambah tempat tidur rumah sakit dengan kerja sama aktif dari komunitas medis, tetapi masih sulit untuk mengejar laju peningkatan kasus virus," kata Kim di rapat tanggap COVID-19.
Jumlah rata-rata harian kasus virus corona di Korea Selatan tetap di angka 5.000 selama seminggu terakhir. Kim mengatakan pemerintah akan meningkatkan sistem perawatan di rumah untuk mengamankan keberlanjutan kemampuan respons medis.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
Masa karantina wajib untuk anggota keluarga atau mereka yang hidup dengan orang positif yang menjalani perawatan sendiri di rumah akan dikurangi menjadi 7 hari, dari sebelumnya 10 hari. Dan mereka akan diberikan bantuan tambahan sesuai jumlah orang per rumah tangga.Perdana Menteri Kim menambahkan bahwa obat COVID-19 oral akan diberikan kepada pasien perawatan rumah yang serius mulai awal tahun 2022. Serta mendesak warga usia lanjut untuk mengambil suntikan booster, dan anak muda untuk menyelesaikan vaksinasi mereka.
"Orang berusia 60 tahun atau lebih menyumbang 35 persen dari total kasus dan 84 persen pasien virus yang sakit kritis," katanya. “Untuk meningkatkan vaksinasi siswa, pihak berwenang harus menyiapkan berbagai langkah dukungan, termasuk program vaksinasi di sekolah.”
(mth)