Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Lifestyle
>
Article
Viral Penemuan Obat Minum Diklaim Bisa Sembuhkan Covid-19, Berikut Faktanya
04 Oktober 2021 13:45 | 2162 hits

DREAMERS.ID - Media sosial tengah dihebohkan dengan penemuan obat oral (dikonsumsi dari mulut) molnupiravir besutan Merck dan Ridgeback Biotherapeutics yang disebut bisa menyembuhkan infeksi virus Covid-19.

Negara tetangga, Malaysia kabarnya sudah menegosiasikan pembelian obat tersebut. Sementara di negara asalnya, Amerika Serikat, izin penggunaan darurat obat ini baru akan didaftarkan dalam dua pekan ke depan. Namun uji klinis yang telah dilakukan menunjukkan hasil menjanjikan.

Diklaim bisa mencegah risiko dirawat di rumah sakit dan meninggal hingga 50 persen, berikut fakta obat molnupiravir dilansir dari Detik Health.

1. Hasil Uji Klinis

Uji klinis molnupiravir melibatkan 775 pasien COVID-19 kategori ringan-sedang, seluruhnya memiliki sedikitnya satu faktor risiko perburukan seperti diabetes dan penyakit jantung.

Dalam 5 hari setelah muncul gejala, sebagian partisipan secara random mendapat molnupiravir selama 5 hari dan sebagian sisanya mendapat plasebo. Di akhir penelitian, 14,1 persen pasien di kelompok plasebo dirawat di rumah sakit dan meninggal.

Hanya 7,3 persen pasien dari kelompok molnupiravir yang masuk rumah sakit dan tidak satupun meninggal dunia.

2. Cara Kerja

Obat yang dikembangkan Merck and Ridgeback Biotherapeutics ini bekerja dengan memodifikasikan material genetik atau RNA virus Corona. Modifikasi tersebut mencitpakan error sehingga mengeblok virus untuk menggandakan diri. 

3. Efek Samping

Merck melaporkan tidak ada efek samping serius molnupiravir yang dialami relawan dalam uji klinis. Beberapa efek samping yang umumnya berupa keluhan ringan seperti sakit kepala, sulit dibedakan dengan keluhan yang muncul karena COVID-19.

4. Pertama di Dunia

Obat sejenis selama ini diberikan melalui injeksi, dan jika molnupiravir mendapat izin penggunaan darurat maka ini akan menjadi obat oral pertama untuk COVID-19. 

Perusahaan lain, Pfizer juga tengah mengembangkan obat sejenis, demikian juga Atea Pharmaceutical dan Roche. Uji klinis baru akan dilakukan beberapa bulan ke depan.

5. Lebih Mudah Diakses

Dibanding terapi antibodi monoklonal yang diberikan melalui injeksi, adanya obat COVID-19 yang bisa diberikan secara oral dinilai menjanjikan. Dalam bentuk sediaan oral, obat ini lebih mudah didistribusikan dan diakses lebih banyak orang.

"Nah ini kan kalau bicara kapsul lebih banyak yang bisa dijangkau. Hanya sayangnya ini mahal ya, jutaan, kurang lebih. Tapi ini data awalnya sudah menjanjikan, bahkan lebih baik dari monoklonal antibodi yang selama ini banyak dipakai orang," kata Dicky Budiman, pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia.

(rzlth)

Komentar
RECENT ARTICLE
21 November 2024 15:30
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio