Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
Remember Me?
Posted by KaptenJe | Sabtu,30 Agustus 2014 at 11:37
3
4732
Status
:
Complete
Cast
:
Gongchan, Seonji, Taewoo, Dabin, Baewon, kakek misterius
Remember Me?

CHAPTER 11 : Now...

   Eotteohke? Sebelum jam 12 siang??? Kapan? Besok?. Menciumnya?? Kenapa?. Aduh... Besokkan graduation. Gimana ya?. Aku pusing. Aku harus bagaimana. Hal ini Taewoo tidak boleh tahu. Kalau Dabin.. Dia juga tidak boleh. Hal ini hanya aku yang tahu. Tapi, caranya gimana?. Aku duduk di lantai sambil berpikir. Aku tidak bisa tenang. Bagaimana kalau hal ini gagal?. Kalau gagal gimana?. Aku khawatir, hingga tertidur di lantai. "Ya, eonni!!!! Bangun!!!" Miyeon mengetuk pintu dengan keras, "cepatlah! Nanti telat!!" Tambahnya lagi. Aku terbangun, seperti biasa aku berlari-lari rusuh. Tapi bedanya, yang biasanya dengan senang sekarang dengan panik. Aku turun ke bawah. "Seon-a, ayo makan.. Kau pucat sekali? Kenapa?" Tanya eomma duduk di meja makan, "oh, mungkin hanya kecapekan. Tidak apa-apa" aku duduk dan makan. "Eonni, dari kemarin kau pucat dan lesu. Ada apa denganmu?", "aku cuma kecapekan. Tenang saja", "appa? Kau tak kerja?" Tanya Miyeon melihat appa di sofa, "appa kerja. Tapi, nanti agak siangan" kata appa membaca koran, "akhirnya.. Anak eomma yang satu ini lulus juga" eomma tersenyum, "tapi... Pacar belum ada. Gimana sih?" Miyeon nyeletuk, "jangan mulai lagi.." Lirik eomma, "aku sudah selesai. Aku berangkat ya, annyeonghigyeseyo" aku keluar rumah. Aish...

   Sekarang gimana? Sampai sekolah aku harus gimana? Batinku. Aku melihat keluar jendela bis. Semakin banyak halte yang dilewati semakin panik hatiku. Kemudian, bis berhenti. Aku melihat Gongchan masuk ke bis sendirian. Aku menutup mukaku dengan tas. Walaupun dia di depan aku di belakang. Tetap saja, kalau dia melihatku pasti awkward banget. Tiba-tiba, lagu Solo Day terdengar dari hp-ku. Gongchan menoleh ke belakang dan aku langsun g mematikannya. Ternyata dari Miyeon. “Aduh.. Ngapain dia telepon?” bisikku. “Eung? Seonji-a.. neo mwohae?” Gongchan berdiri disampingku, aku kaget. “Oh! Gongchan-a.. aniya.. ehehe” aku awkward. Kemudian kami terdiam awkward sampai sekolah. Aku biarkan dia turun dahulu. Aku langsung pergi ke kelas. "Ya! Seonmangchi" sapa Dabin, "Dabin-a..", "kau pucat sekali? Kau kenapa?", "aku hanya kecapekan. Tenang saja, nanti juga baikkan". Lalu, Taewoo masuk. "Oh! Taewoo-ya" teriak Dabin, Taewoo menghampiriku dan memberikan aku buku, "ini yearbook-mu. Kemarin aku lupa kasih" kata Taewoo, "gomapda..", "akhirnya kita lulus juga!!! Daebak!" Teriak Dabin, "oh iya, nanti habis graduation anak-anak mau pada ngumpul di restoran. Kalian mau ikut?" Tanya Taewoo, "mau!! Kau juga ikut ya" teriak Dabin menggandengku, aku hanya mengangguk. Lalu, Dabin keluar kelas. Tinggal aku dan Taewoo sedang duduk. "Taewoo-ya, aku kemarin..", "gwaenchanha, aku tidak apa-apa. Kemarin memang salahku. Tidak seharusnya aku begitu... Aku mengerti perasaanmu" Taewoo tersenyum, "Taewoo-ya.. Gomawoyo. Kau akan selalu menjadi sahabatku. Gomapda", Taewoo menepuk kepalaku perlahan.

   Ah! Gongchan! Aku baru ingat aku harus menciumnya, tapi gimana? Batinku. "Taewoo-ya, aku pergi bentar ya" aku langsung jalan keluar. Aku mencari Gongchan di kelasnya. Tapi, dia tidak disana. Aku mencari di ruang OSIS tapi juga tidak ada. Dia sedang dimana sekarang? Batinku. Aku panik. Cara aku menciumnya nanti saja baru aku pikirkan. Yang penting, sekarang Gongchan harus kutemukan. Dia dimana?. Aku terus mencari. Hingga akhirnya, bel berbunyi. Aku pergi ke toilet sebentar dan sekalian cuci muka. Aku terlihat pucat dan lesu. Lalu, aku dapat sms. *Seonji, ke kelas sekarang. Mau ada briefing. Dari Dabin~. Aku kembali ke kelas. Aku ingat sekali kejadian hari ini. Han seonsaeng briefing dahulu kemudian kami disuruh ke aula. "Ya.. Seonmangchi, neo gwaenchanha?" Bisik Dabin dari kananku. Aku mengangguk. "Senyumlah sedikit" Dabin tersenyum. Aku juga tersenyum tapi untuk beberapa detik saja. Aku lihat jam dinding yang berada diatas papan-tulis. Sudah jam 8.30. Eotteohke? Aku masih belum tahu caranya. Setelah briefing, kami semua ke aula. Aku tidak melihat Gongchan dimana-mana. Sebelum duduk, aku coba mencarinya. "Seonji-a, ayo duduk. Sudah mau mulai" Dabin menarikku. Aku duduk, tapi pikiranku masih kacau. Graduation diawali dengan pembukaan dan pidato-pidato yang membosankan. 45 menit setelah pidato. Aku melihat Gongchan yang berjalan dari tangga kananku. Dia duduk pas di depanku. Dia tidak melihatku. Aku harus gimana?. Aku tambah panik. Kalau aku tidak melakukannya sekarang, nanti waktunya semakin sempit. Jam terus berjalan. Hatiku terus berdebar kencang.

   Aku terus melihat jam di hp. Hingga, akhirnya semua murid disuruh berbaris di samping panggung. Eotteohke? Hatiku terus berdebar. Aku melihat jam di hp lagi. Jam 11.45!!! Omo! Batinku. Aku tidak berani mendekatinya. Eotteohke?. Jam 11.50. Aku masih takut. Jam 11.55, tiba-tiba Gongchan oppa di panggil untuk ke panggung. Aku... Aku... Aku langsung mengejar oppa dari belakang. Sebelum oppa naik tangga, "oppa! Jamkkan..." Aku menahannya. Siswa-siswa yang disampingku kaget. Gongchan berbalik, "ada apa?" Dia bingung dan kaget, tanpa kata-kata. Aku langsung menarik kepalanya dengan 2 tangan dan jinjit. Aku menciumnya, sambil meram. Aku mendengar bisikkan kaget dari siswa sekitarku. "Ngapain dia?", "kenapa dia..", "oppa!! Neo!!" Suara Cheonmi, "oh my God!!", "ckckckck...". Tamu-tamu yang duduk juga berbisik kaget. Tapi aku tidak perduli. Aku memeluk oppa dengan erat. Oppa mencoba untuk melepaskan tanganku. Tapi, aku menahannya. Ya, Tuhan.. Ku mohon berhasil-lah. Kakek misterius, ku harap pentujuk-mu benar. Lalu, dengan cepat seperti kilat. Aku merasakan cahaya dashyat dari depanku. Aku tidak berani membuka mata. Cahaya itu sangat terasa. Setelah 5 menit. Aku tidak mendengar suara lagi dan cahaya itu sudah pergi. Aku masih memejamkan mataku. Badanku, langsung terasa lemas. Ada apa denganku? Batinku.

   Kemudian, *dugbrakk... Suara pintu tertutup. "Ya!! Eonni!! Bangun!!" Teriak Miyeon sambil menggoyangkan badanku, "cepat bangun!!!" Teriaknya lagi. Apa? Miyeon? Bangun? Batinku. Aku langsung membuka mataku dan duduk. "Omo! Cepat sekali bangunnya?" Miyeon kaget, "aku.. Aku di kamar??" Aku lihat kiri-kanan, "iyalah, masa di toilet. Sudah, ayo bangun... Eomma sudah menunggumu di bawah", "sekarang hari apa? Jam berapa?" Tanyaku, "hari minggu.. Jam 9, kenapa?", "tanggal??", "tanggal..? Berapa ya? Ah, lupa. Kau gimana sih? Masa tanggal hari pertunangan sendiri lupa?" Gerutu Miyeon. Aku langsung turun dari tempat tidur dan mencari hp-ku. "Ya sudah. Aku ke bawah ya. Jangan tidur lagi" Miyeon pergi. Di hp, aku mencari contact Gongchan. Ternyata ada, dan foto-foto aku dan oppa masih ada. Aku langsung mengambil kotak rahasiaku dan ku bongkar. "Fotoku!!! Ada Gongchan-nya!!" Teriakku. Surat-surat itu tidak kosong lagi dan semua boneka sudah bertanda 'S.G.4ever'. Berarti, aku sudah kembali. Aku langsung rusuh dan turun ke bawah. "Seonji-a, cepat makan. Nanti habis itu temani eomma ke rumah Yeokyung ya" kata eomma sambil menyiapkan sarapan di dapur. "Ne..? Eung! Ne!" Kataku. Aku senang aku bisa kembali. "Cie... Yang mau tunangan. Tapi, nikahnya kapan?" Ejek Miyeon, "ah kau ini..." Kataku. "Seonji-a, kau sudah dewasa. Appa harap, kau bisa bahagia dengan Gongchan.." Kata appa lalu minum kopi. "Kamsahamnida appa...". Setelah sarapan, aku dan eomma pergi ke rumah Gongchan. Aku merasa senang bisa kembali tapi.... Kematian itu, masih mengangguku. Aku harus menyelesaikan misiku. Sampai di rumah Gongchan, aku masih ingat apa yang terjadi. Imo membukakan pintu dan kami masuk. Saat di dalam, "Channie-a!! Seonji sudah datang!" Teriak imo, Gongchan lari dari kamarnya. "Seonji-a, ttarawa.." Oppa menarikku. Walaupun aku tahu kejadian selanjutnya, tapi aku pura-pura tidak tahu. Saat di kamar oppa, dia memberikan aku scrapbook. Dan aku harus bersikap kaget dan senang. Lalu, oppa memelukku dan berbisik. "I promise" jawabku. Oppa, eotteohke? Waktu sudah berputar tapi maut masih menunggu-mu. Aku harus bagaimana? Gimana caranya agar kau mau menandatangani surat itu? Apakah kau mau? Apakah kau terima? Batinku. Lalu, oppa melepaskan pelukannya dan berdiri. “Seonji-a, ke bawah yuk. Aku lapar, kekekek” tawa oppa, “eung!” aku berdiri. Tapi saat 3 langkah, “Oppa-ya? Kau kenapa?”, “kepalaku pusing….” Oppa tergoyang, “eotteohke?”, “ah! Kepalaku sakit!... Seo.. Seonji-a. Neomu apa!!.. Seon~” *Brakk.. oppa pingsan. “Oppa! Eotteohkaji??” aku berusaha untuk menggendongnya. Dia kenapa? Kok bisa pingsan? Eotteohke?. Aku memapahnya ke tempat tidur. Aku duduk disampingnya. Kok bisa begini? Oppa, kau kenapa?. Waktu itu kau tidak pingsan kok batinku.

~TBC~


Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES