CHAPTER 52 : What Happened Was - 1
Kim Vanyiake POV
"Neul gwenchanagoya ?" Hahh .. Uri Junmyeon Oppa, neomu neomu bogshippo. Bukankah dia terlihat seperti seorang Ahjumma ?
"Gwenchanchi chrommeee" Ani, naen angwenchana, tapi aku tak bisa mengatakannya sekarang, membuatnya semakin mengkhawatirkanku adalah hal bodoh. Aku bahkan tak tahu apa aku mencintainya dan menganggapnya benar-benar Oppaku
"Jeongmall ? Jeongmallyo ?"
"Ohh .." jawabku bergetar "Sampaikan salamku dan pertmintaan maafku untuk Ryeowook Oppa" katakan juga padanya aku sangat menyesal lebih memelih Lay Oppa dibanding dia, Ani .. aku tak hanya menyesal, aku merasa bersalah, aku sangat bersalah, bagaimana bisa mengatakan hal gila dan bodoh seperti itu pada Leeteuk Oppa
"Ae-yya .." panggilnya hangat membuat air mataku meluncur dengan bahagianya "Jika semuanya sudah selesai, cepat kembali, Oh ?" Kembali, hal yang tak bisa aku jawab sekalipun aku telah memikirkannya seminggu ini
"Oh, Oppa Jaljine .. Manhiemoego .."
"Neul-ddo. Saranghae .."
- - -
Setelah kejadian itu, aku memilih melarikan diri. Bukan hanya karena aku terluka, marah dan benci lebih karena aku tahu ada yang salah dengan semua ini. Akupun tahu persis ini bukan kesalahan Lay Oppa, bukan juga kesalahan Jung Seongsangnim, atau kesalahan orang yang selalu menutupi hal ini. Ini kesalahanku, 100% kesalahanku.
Untuk semua yang telah mengkhawatirkanku, Miyane .. Telah mengecewakan dan terus membebani kalian, Miyane .. Ryeowook Oppa, Jengmall miyane .. Junmyeon Oppa-tto .. Pengawal Park-tto .. Chanyeol-ssi tto .. Jeongmall miyane ..
"Aghassi .. Anda sedang berjalan-jalan"
"Oh, Nee .." aku membungkukkan badan dan melanjutkan langkahku, dimana aku ? Di tempat kelahiran Oemma, Jinan. Tempat uri Oemma dibesarkan, tempat uri Oemma sekolah, tempat dimana uri Oemma menghabiskan separuh hidupnya.
"Charasso, berjalan-jalan memang sangat bagus untukmu"
"Nee .." aku tak tahu akan begini hangat sambutan mereka padaku
Tak sulit untukku di terima di sini .. Karena sangat tak di sangka-sangka, aku punya wajah super mirip dengan Oemma. Majja .. setelah 16tahun, kali pertama aku melihat wajah wanita yang melahirkanku. Uri Oemma, Go Hye Sung. Gadis tercantik dan paling terkenal di sini berkat keramahannya, kecantikannya dan kepintarannya. Semua mengatakan, aku memiliki 99% diri Oemma, mungki itu sebabnya Appa tak mau menemuiku barang sekalipun, karena aku mengingatkannya pada Oemma.
- - -
"Hyung .. Bagaimana keadaannya ?" tanya Tao, Sehun dan Baekhyun serentak, tak hanya mereka member yang lain juga memasang wajah khawatir dan ingin tahu keadaan yeoja yang juga mereka anggap yeodongsaeng
"Baik" jawab Suho datar menundukkan wajah lesunya
"Waeo ?" tanya Baekhyun bingung
"Kalau baik kenapa dia menunjukkan wajah seperti itu ?" bisik member lain heran melihat sikap Suho
"Aku hanya khawatir karena dia masih tak memberi tahu ada dimana" ungkap Suho dengan wajah yang jelas sekali sangat mengkhawatirkan dongsaengnya itu
"Hyung mengatakannya ? Soal Appa kalian ?" tanya D.O hati-hati
"Ani, aku tak bisa melakukannya" jawab Suho semakin lesu, ia merebahkan tubuhnya ke lantai menatap langit-langit dengan mata berkaca-kaca
"Geundee .. Bukankah menurutmu dia perlu tahu ?" tambah D.O lagi membuat Suho hanya bisa menghela nafas
"Chajattha !!" teriak Chanyeol yang memang sedaritadi hanya sibuk dengan handphone dan laptopnya membuat para member
"Hyung, chajjassoe !!" teriaknya seperti anak kecil yang menemukan dimana mainannya hilang
"Mussueon ?" tanya member memandanginya aneh
"Ae, aku menemukannya" Chanyeol langsung menutup laptopnya, menyambar tas yang sepertinya sudah ia persiapkan dan langsung melesat menuju pintu dorm
"Hyaa, Oddiega ?" teriak member bersamaan pada Chanyeol, ia belum menjelaskan apapun dan hanya pergi begitu saja meninggalkan banyak pertanyaan di benak para member
"Nanti ku telfon" dengan sekejap namja ini menghilang dari pandangan mereka
"Jinan .."
"Wae Jinan ?" gumam Chanyeol yang tengah duduk di kursi bus paling belakan, tak cukup banyak orang yang berpergian ke Jinan dengan bus, sehingga ia merasa cukup aman terlebih penyamarannya kali ini benar-benar sudah terencana dengan apik membuatnya tak perlu khawatir. Toh di Jinan lebih banyak Ahjumma dan Ahjussi bahkan Helmoni dan Haraboji saja, sehingga bukan masalah besar pergi sendirian ke sana.
"Ae-ya .. Cangkaman kitaryo .." ucapnya pasti menatap pemandangan yang berlalu dengan cepatnya
"Chogiyoo .." panggil seorang Ahjussi menghentikan langkah Ae
"Oh .." Ae menoleh ke arahnya dan menunjuk dirinya
"Nee .. Bisa kita bicara sebentar ?" tanya Ahjussi itu dengan ramah pada Ae, entah siapa lagi kali ini. Ia terlihat seperti mengenal siapa Ae, nada bicaranya yang lembut dan tatapa matanya yang hangat membuat Ae tak ragu menerima ajakannya
Mereka duduk di sebuh kursi di antara pohon gugur, meneguk secangkir kopi saling canggung dan bingung bagaimana memulai bicara
"Aghassi .. Hmm .." ucapnya terputus
"Geunde, Ahjussi nuguseyo ?" tanya Ae yang belum berani banyak bicara karena belum mengenal siapa Ahjussi di sampingnya
"Oh, Kang Soon He"
"Kim Vanyiake, bisa panggil Ae"
"Geundee .. Apa Ahjussi mengenalku ?" tanya Ae langsung merubah raut wajah Ahjussi itu, raut wajahnya yang semula hangat dan terlihat senang walaupun tak begitu tergurat kini berubah menjadi raut wajah cemas dan bingung, ia menjadi berkeringat dan kaku
"Ahjussi, gwenchanayo ?" Ae langsung menggenggam lengan Ahjussi itu itu, menatapnya panik
"Ae-yya .." panggilnya dengan nada berusaha tenang membuat Ae semakin bingung ada apa dengan Ahjussi itu
"Miyaneyoo .." ucapnya patah-patah membuat Ae mengerutkan dahinya, menatapnya tajam
"Wae miyaneyo ? Apa Ahjussi punya salah denganku ?" Ae masih menatap Ahjussi itu dalam, menyelidiki pancaran matanya yang benar-benar terlihat kesedihan dan penyesalan begitu dalam
"Membuatmu telah kehilangan keluarga, membuatmu telah kehilangan Oemma, Naega .. Jeongmall miyaneyo" ucap Ahjussi itu langsung membuat pegangan Ae di lengannya terlepas, Ae menjadi sangat takut mendengarnya, sangat mengerikan melihat matanya yang memerah, melihat raut wajahnya yang menyesal
"Igee .. Mussoensurieyo ?" tanya Ae ingin memastikan apa yang barusan di dengarnya
"Sasileun .." ungkapan panjang lebar Ahjussi kala itu langsung membuat Ae menemukan jawaban hidupnya selama 16tahun ini, sakit mendengarnya .. begitu sakit mengetahuinya .. Namun kini ia tahu, mengapa keluarganya menjadi seperti ini
* * *
"Chogiyo .." sapa Chanyeol pada seorang Ahjumma penjual kue di pinggir jalan
"Apa Ahjumma pernah melihat orang ini ?" Chanyeol menyodorkan layar handphonenya yang terpajang jelas foto Ae sebagai wallpapernya
"Ohh .. Geu Aghassi ? Putri Go Hye Sung ?" Ahjumma itu berucap seolah dia kenal baik siapa Ae
"Putri Go Hye Sung ?" Chanyeol mengulang kata-kata Ahjumma itu
"Nee .. Aghassi terus saja melewati jalan ini, nanti di sebelah kiri ada rumah dengan pagar tinggi berwarna coklat, rumah yang paling besar di sini, itu rumahnya" terang Ahjumma itu mendapat anggukan mengerti dan Chanyeol langsung menuju tempat yang di maksud
"Go Hye Sung ? Putri Go Hye Sung ?" gumam Chanyeol terus mengulang kata-kata Ahjumma itu
"Bukankah nama mending Ibu Junmyeon Oppa Lee Naa Young ?" Chanyeol merasa ada yang aneh dengan situasi ini, hal apa lagi yang kali ini akan menyakiti Ae, ia memilih tetap bungkam soal ini dan mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi lalu mengungkapnya kemudian
Chanyeol memasuki pintu pagar kayu tinggi yang hampir menutupi seluruh rumah itu, pintu yang tak tertutup rapat tak membuatnya harus menunggu seseorang membukakannya, melangkahkan kaki masuk ke perkarangan rumah tradisional Korea yang di hiasi taman apik nan asri, diputarnya bola mata ke seluruh penjuru halaman rumah, ditangkapnya sesosok yeoja yang tengah duduk sendirian ..
Menangis ..
Tersendu-senduu ..