CHAPTER 58 : Startled

“Aku kira kau akan membuang anjing dari Ayahmu ini” Ibu Suho melihat ke arah Dingo yang masih duduk di samping Chorong

“Kembalilah bekerja, mereka tamuku” Ibu Suho menyurug karyawan tadi meninggalkan mereka

“Kita bertemu lagi, Park Chorong’ssi”

“N-nde…” Chorong sedikit menundukkan kepalanya

“Akan ku tunggu penyelesaian dari semua masalah ini, Chorong’ssi”

Chorong tidak tau harus menjawab apa..

“Berhentilah mengganggu kami..” Suho mendekati Chorong dan memegang tangannya

“Kajja, tiba-tiba selera makan ku hilang” Suho tersenyum ke arah Chorong

“Bahkan seorang Princess of Wales Diana pun tidak mampu mempertahankan pernikahannya. Kau harus menyelesaikan bukumu, Chorong’ssi” Ucap Ibu Suho sebelum meninggalkan mereka berdua

“Aishhh omong kosong apa itu?? Kajja kita juga harus pergi dari sini” Suho membawa Chorong dan Dingo keluar restoran

Sebelum masuk ke dalam mobil….

“Apa selama ini kau berbohong padaku??” Chorong melepaskan genggaman tangan Suho

“Museunsuriya??”

“Apa selama ini…….kau……….” Kata-kata Chorong sedikit tersendat

“Eoh…” Jawab Suho sambil tersenyum

“Mwo??”

“Selama ini aku menyembunyikan perasaanku padamu, Chorong’ah… Aku menyukaimu… Saranghae..” Suho menarik tangan Chorong, Suho memejamkan matanya dan chu~~

Chorong terkejut saat Suho mencium bibirnya. Tangan Suho merangkul pinggang Chorong.. Degup jantung Chorong terasa cepat.. Dia seperti tidak bisa bernafas…

Perlahan Suho membuka matanya. Wajahnya menjauh supaya bisa melihat wajah Chorong dengan jelas.. Chorong masih terdiam terpaku.. Suho hanya bisa tersenyum..

Chorong memegang degup jantungnya dengan masih memasang ekspresi terkejutnya.. Chorong tidak bisa melihat ke arah Suho. Dia bisa merasakan wajahnya terasa panas.

“Waeyo?? Kenapa wajahmu memerah seperti itu??”

Chorong membalikkan badannya saat mendengar ucapan Suho

“A-apa yang dia lakukan ??? Aishhh aku tidak bisa mengontrol detak jantungku sendiri” Chorong berbicara dalam hati sambil memegang wajahnya yang memerah

“Apa kau tidak mau pulang??” Suho membukakan pintu mobil untuk Chorong

“Eo-eoh…” Chorong menundukkan kepalanya dan selalu mengalihkan pandangan dari Suho

Selama perjalanan, Suho melihat Dingo tertidur pulas di kursi belakang.. Sementara Chorong hanya bisa melihat ke luar jendela..

“Apa kau masih lapar??”

“Eo-eoh?? A-ani.. Se-sebaiknya langsung pulang saja” Chorong tidak berani menengok ke arah Suho

Saat tiba di rumah…

Chorong langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya..

“Mwoya??? Kenapa dia selalu menghindariku??” Suho melihat pintu kamar Chorong yang sudah tertutup

“Apa Dingo merasa lelah?? Dia mudah sekali tertidur” Suho melihat Dingo yang langsung tidur lagi di atas karpet

Saat malam hari.. Chorong tampak tidak bisa tertidur. Dia selalu merubah posisi tidurnya sambil memejamkan matanya..

“Aisshhh jinjja..” Chorong terbangun karena kesal

“Jjeongshim charyeo, Chorong’ah.. Tenangkan dirimu. Pikirkan lah hal-hal yang menyenangkan supaya kau bisa tidur dengan nyenyak” Chorong berbicara sendiri

Tiba-tiba muncul bayangan kejadian hari ini saat Suho mencium Chorong…

“Apa aku tidak bisa memikirkan hal yang lain??” Chorong merasa frustasi sambil memegang kepalanya

Chorong kembali memegang detak jantungnya sendiri…

“Kenapa masih berdegup cepat sekali setiap aku memikirkannya?? Tapi…..bibirnya…..” Chorong kembali membayangkan Suho

“Aishhhhh…” Chorong merenggut rambutnya untuk mencoba menghilangkan bayangannya itu

Chorong keluar kamarnya dan menuju dapur. Dia menuang air dan meminumnya..

“Kuharap aku bisa tidur setelah ini”

Chorong berjalan kembali ke kamarnya. Langkahnya terhenti saat mendengar suara Suho di dalam kamar. Pintu kamar Suho sedikit terbuka, Chorong yang penasaran, mendekati kamar itu dan melihat Suho sedang mengobrol dengan seseorang di telepon.

“Jadi apa yang yang harus aku lakukan?? Apa saham perusahaan masih terus jatuh??”

…………………………………………………………………….

Suho tampak terduduk lemas setelah mendengar jawaban seseorang di ujung telepon.

“Aku harus mencari investor lagi untuk mempertahankannya. Kurasa itu salah satu caranya…. Akan ku adakan rapat besok.”

Suho melempar handphonenya ke atas tempat tidur dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya

Chorong yang melihat itu langsung kembali ke kamarnya..

“Apa dari pernikahanku ini, tidak menghasilkan apapun untuk perusahaannya??” Chorong tampak bersandar di belakang pintu kamarnya

Chorong terbangun… Saat melihat jam di handphonenya, dia terburu-buru keluar kamar dan menuju dapur.

“Mwowanenggoya??” Chorong melihat Suho yang meminum kopi sambil melihat-lihat kertas di tangannya

“Eoh?? Kau sudah bangun??”

“A-apa semalam kau tidak tidur??”

“Eotteokhae arasseo??”

“A-aahhh.. Kelihatan dari matamu itu.” Chorong langsung menuju lemari pendingin dan mengambil sesuatu

Suho kembali sibuk dengan kertas-kertas di tangannya. Chorong langsung sibuk dengan beberapa bahan makanan di tangannya.

‘Cekrek!!’ Chorong tampak tidak sadar dengan Suho yang sibuk mengambil gambarnya

Chorong tidak menoleh sedikit pun ke arah Suho…

“Apa kau membuatkanku sarapan??”

“Eoh… Aku…………” Ucapan Chorong terhenti saat dia membalikkan badannya. Suho tepat berada di belakang Chorong..

“Pakailah ini, supayan bajumu tidak kotor” Suho mengalungkan celemek dan mengikatkannya di belakang Chorong

“Celemek ini……..” Chorong seperti teringat sesuatu

“Apa aku pernah memakai ini sebelumnya??” Pertanyaan Chorong membuat Suho terkejut

------------------------------------------------To Be Continued-----------------------------------------