CHAPTER 2 : Strange
‘Bayangkan saat kau membuka mata, dan semua yang terjadi hanyalah mimpi’
'Dan sesuatu yang kau sukai itu hanyalah ilusimu...'
...
"Eomma!!!"
Pria itu berteriak sesaat setelah menyembulkan kepalanya dibalik pintu yang sengaja tak dikunci. Tak seorangpun ia temukan disana, sekilas ia melirik jam dinding yang ada didalam rumah mewah milik keluarganya tersebut.
Cho Kyuhyun, ia teringat sesuatu-- tujuannya datang ke rumahnya sendiri. Ia menatap lepas setiap sudut ruangan di dalam rumahnya--aneh, tak ada satupun foto dirinya dan gadis didalam mimpinya itu terpajang di sudut dinding manapun. Bisa dia pastikan bahwa apa yang telah dialaminya hanyalah mimpi. Dan bodohnya, ia begitu mempercayai mimpi itu.
"Eomma..."
Panggilnya sekali lagi, kali ini seorang wanita paruh baya berambut ikal berlari kecil dari arah dapur, ia menyipitkan matanya dan tampak sedikit terkejut dengan kehadiran Kyuhyun.
"Omo!, apa yang kau lakukan disini?" tanyanya.
"Hanya mampir saja" Kyuhyun tak mungkin mengatakan bahwa ia sengaja pulang hanya untuk mengecek ada tidaknya foto pernikahannya dengan gadis di dalam mimpinya yang jelas-jelas tidak mungkin, mengingat ia belum menikah dengan gadis manapun.
"Apa kau akan bermalam disini?"
"Sepertinya, iya. Apakah noona sudah pulang?, dimana appa?"
Kyuhyun membanting tubuhnya malas diatas sofa ruang keluarga, sang eomma mendudukkan dirinya di kursi tak jauh dari tempat Kyuhyun.
"Ahra dan appa mu sedang ada meeting, apa kau sudah makan?"
"Aku sedang tidak nafsu makan eomma"
"Omo, apa kau sakit?"
"Tidak, hanya sedikit lelah" elak Kyuhyun tak ingin membuat ibunya khawatir. "Lagipula besok siang akan ada fanmeeting" lanjutnya.
Kyuhyun terdiam sesaat saat sang ibu beranjak dari tempat duduknya.
"Eomma, eodiga? (mau kemana)"
"Menyiapkan kamar untukmu"
Kyuhyun hanya tersenyum polos lalu bangkit dari posisinya dan mengekor sang ibu menuju kamarnya.
...
Kyuhyun terlelap dalam tidurnya, rasanya sangat berbeda saat ia tidur di dorm dan di rumah. Tak ada suara gaduh para hyungnya yang tak mengenal pagi, siang, dan malam.
Waktu mulai menunjukkan tengah malam, Kyuhyun merasa sesuatu mengusik dirinya, bukan dinginnya pendingin udara di dalam kamarnya tapi ada sesuatu yang tengah meremas tangan kirinya kuat. Perlahan ia coba membuka mata, mengerjap sesaat sebelum pandangannya nyaris sempurna menatap wajah asing yang berada tepat disampingnya.
Kyuhyun menarik tubuhnya kaget, ditatapnya wajah polos dengan mata terpejam itu dengan seksama.
"Ka...kau" Gumamnya nyaris tak terdengar.
Kyuhyun masih mematung pada posisinya, saat tiba-tiba gadis itu membuka kedua kelopak matanya dan menatap Kyuhyun dengan tatapan--lega.
"Kau sudah sadar, Kyu?!" tanyanya spontan.
Gadis itu refleks menyalakan lampu meja disampingnya dan mendudukkan diri dengan senyum terkembang di bibirnya.
Seketika Kyuhyun menyadari sesuatu saat gadis itu tiba-tiba melepaskan genggamannya pada tangan kiri Kyuhyun dan dengan cekatan mengikat rambut panjangnya acak dengan tali rambut yang sejak tadi terpasang di pergelangan tangan. Bahwa benda yang menggenggam tangannya sejak tadi adalah tangan gadis ini.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Wajah gadis itu tampak bingung, "Tentu saja tidur" jawabnya enteng.
"Mwo!?" Kyuhyun yang mulai sadar akan situasi yang sedang terjadi langsung bangkit dan melompat turun tempat tidur.
"Bagaimana bisa kau tidur dikamarku?" tanyanya, "Ini pasti mimpi" lanjutnya menggumam.
"Mwo?" gadis itu masih menatapnya dengan tatapan semakin bingung.
"Tentu saja karena ini kamarku.. kamar kita, Cho Kyuhyun!! Apa kau lupa!?"
Kyuhyun berusaha mencari kebohongan dari tatapan mata gadis itu, tapi ia gagal. Kali ini ia beralih pada punggung tangannya dan memberikan cubitan kecil pada bagian yang cukup sensitif dari tubuhnya itu.
"Aww!!" pekiknya tertahan saat rasa sakit terasa pada kulit tangannya.
"Si..siapa kau!"
"Heol..." gadis itu berdeham kecil dan mulai menatap Kyuhyun dengan tatapan putus asa.
Kyuhyun masih terdiam menunggu jawaban.
"Na! Lee Chaeyeon-iya!! Neoui anae! (aku! Lee Chaeyeon!! Istrimu!)"
Deg. Seolah waktu terhenti, kyuhyun membeku di tempatnya. Wajahnya tampak syok. Sesaat kemudian ia mengerjapkan matanya berusaha tersadar dari khayalannya. Ia memandang sekeliling ruangan, dan benar itu memang kamarnya, tapi ada yang berbeda, di beberapa sudut terdapat bingkai-bingkai foto yang berisi foto pre-wedding dan wedding day ia dan Lee Chaeyeon-- gadis yang menyatakan diri sebagai istri Kyuhyun.
'Bagaimana bisa..' batinnya, 'tapi semuanya benar, ini kamarku, tempat tidurku, dan aku juga masih memakai baju yang sama seperti sebelum aku tidur, tapi' Kyuhyun menghentikan konflik batinnya dan beralih pada gadis yang masih setia duduk manis diatas tempat tidur dengan kimono hitam tipis membalut tubuhnya.
"Kau baik-baik saja, Kyu?"
Kyuhyun masih terdiam tak percaya dengan apa yang ia alami. Matanya tiba-tiba terpaku pada cincin yang melingkar di jari manis tangan kanannya, spontan ia melirik jari manis gadis di hadapannya itu. Tentu saja ada benda yang sama persis dengan miliknya disana, yang bisa ia katakan sebagai—cincin pernikahan.
"Kyu" panggil Chaeyeon sekali lagi.
"A..aku.. Aku rasa aku harus tidur di--"
"Apa kau akan tidur di dorm?" potong Chaeyeon cepat, "Oh, aku lupa..besok siang kau ada Fanmeeting" lanjutnya sambil menepuk dahinya pelan dan tersenyum tipis.
Gadis ini pasti sedang bercanda. Itulah yang ada di pikiran Kyuhyun, tapi kepala Kyuhyun tiba-tiba terangguk mengiyakan perkatan 'istrinya' itu.
"Apa kau yakin kau baik-kaik saja? Kau baru sadar, semalam kau demam tinggi dan mengigau, lalu--"
"Cukup!" potong Kyuhyun yang membuat Chaeyeon tersentak kaget.
"Ada apa, Kyu.. A-apa terjadi sesuatu?"
"Ti..tidak, maksudku.. itu... ya, aku harus tidur di dorm karena besok harus menghadiri fanmeeting" jawabnya canggung. Kyuhyun tersenyum kikuk dan segera meraih kunci mobilnya diatas meja.
"Arraseo, hati-hati dijalan" Chaeyeon hanya memandang Kyuhyun yang terlihat salah tingkah.
"Kyu, tunggu... Kemarilah.." Chaeyeon memutar tubuhnya saat Kyuhyun yang tanpa ragu berjalan mendekatinya.
'Chu'
Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir Kyuhyun yang cukup mampu membuat kaki pria itu melemas seketika.
"Jangan terlalu lelah.. Saranghae"
Kyuhyun segera keluar dari dalam kamarnya dan bergegas menuruni anak tangga rumahnya, ia tahu ini sudah sangat larut bahkan mungkin kedua orang tuanya juga Ahra sudah terlelap. Langkah Kyuhyun terhenti tepat didepan pintu, ia membalik tubuhnya spontan dan memandang kaget pada sebuah foto berbingkai perak yang terpajang di ruang tamu rumahnya.
"Aku pasti sudah gila, sejak kapan ada foto itu disana, aku pasti sudah gila" katanya sebelum membuka pintu dan membantingnya dengan tergopoh-gopoh.
...
Kyuhyun tak lagi bisa memejamkan matanya, ia masih setia menatap layar ponselnya meskipun hari mulai berganti pagi dan matahari mulai dengan senang hati menyinari bumi dengan teriknya yang hangat.
Pikiran Kyuhyun masih tak menentu, jika apa yang ia alami adalam mimpi, sangat aneh jika tangannya terasa sakit saat ia mencubitnya. Dan lagi, ciuman gadis itu-- tidak, kecupan Le Chaeyeon terlalu nyata bahkan masih terasa hingga saat ini.
Kyuhyun menggeleng cepat, berusaha kembali pada alam nyatanya. Tapi semua ini terlalu nyata baginya, bahkan ia mulai lupa bahwa siang ini ada jumpa fans yang harus dilakukannya bersama member yang lain.
"Mungkin lebih baik aku tidur sebentar, aku tidak boleh terlihat lelah"
Kyuhyun-pun memutuskan untuk memejamkan matanya sambil berbaring diatas sofa. Ia harus sadar sepenuhnya, pikirnya.
...
2 Hours Later..
“Kyu, bangun... kita harus segera bersiap-siap”
Kyuhyun menatap Donghae sesaat, pria itu berdiri di hadapannya dan tengah mengkancingkan lengan kemeja hitamnya. Ia kembali menatap Kyuhyun dengan kening berkerut, sementara Kyuhyun tengah berusaha mendudukkan dirinya dalam diam.
“Apa yang kau tunggu, Kyu?. Palli.. (cepat)” perintahnya.
Kyuhyun yang mulai bisa menguasai dirinya segera beranjak menuju kamar mandi untuk besiap-siap.
...
Semua member Super Junior tampak berjalan santai memasuki venue untuk acara Fan meeting album terbaru mereka. Sebelum acara dimulai, mereka digiring menuju ke back stage untuk melakukan persiapan oleh staff. Lotte Mall tampak begitu ramai dipadati ELF—sebutan bagi fans Super Junior yang tak sabar bertemu dengan idola mereka. Ini bukan pertama kalinya mereka mengadakan acara yang sama, tapi antusias fans tak pernah surut dari waktu ke waktu.
Semua member Super Junior telah duduk berjajar rapi di tempat yang sudah disediakan oleh pihak penyelenggagra. Satu-persatu fans yang beruntung mulai berjajar di barisan idola mereka masing-masing. Acara siang itu berjalan sangat lancar, dan Kyuhyun menganggap semua yang ia alami detik itu adalah kenyataan karena tak mungkin mimpinya akan melakukan hal yang sama.
Beberapa fans menyerbu barisan Kyuhyun dengan antusias, beberapa dari mereka juga membawa buah tangan untuk sang idola. Dan Kyuhyun merasa sangat berterima kasih kepada fans yang telah memberinya semangat selama ini.
“Oppa, annyeonghaseyo... bolehkah aku menjabat tanganmu?” tanya seorang fans dengan senyum tak percaya. Kyuhyuhyun tersenyum dan menyambut uluran tangannya.
“Tentu saja.. siapa namamu?” tanyanya.
“Ka..Kang Hyemi.. namaku Kang Hyemi. Bisakah kau menuliskan ‘Saranghae’ disana?”
Kyuhyun terkikik melihat tingkah penggemarnya itu, dan tentu saja ia selalu menuruti apa yang penggemarnya inginkan. Ia menorehkan tanda tangannya pada album yang telah disiapkan dan memberikannya pada fans tersebut.
“Ini... simpanlah baik-baik. Terima kasih banyak, Hyemi-ah...” kata Kyuhyun.
“Gamsahabnida, oppa!! Saranghae...”
Kyuhyun tersenyum sambil melambaikan kedua tangannya pada fans beberapa fans. Tiba-tiba saja senyumnya memudar. Tatapannya mendadak kosong saat kedua manik matanya bertemu dengan wajah yang tak asing baginya, pandangannya beradu dengan mata hazzel seorang gadis yang berdiri dengan tenang diantara beberapa fans.
“Dia..” gumamnya yang ternyata didengar oleh Eunhyuk yang duduk tepat disamping kanannya.
“Oh?. Ada apa, Kyu?. Kau mengatakan sesuatu?” tanya Eunhyuk bingung dan mengikuti arah tatapan Kyuhyun.
Tatapan Kyuhyun terus mengikuti langkah gadis dengan blouse 'baby blue' yang dipadu dengan jeans hitam dan tampak begitu sempurna melekat di tubuh proporsionalnya itu. Gadis itu melangkah maju menaiki panggung dengan bantuan beberapa staff yang tampak memeriksa tiket miliknya.
“Annyeonghaseyo...” sapa gadis itu saat langkahnya terhenti tepat di hadapan Kyuhyun. Ia tersenyum lembut. kedua tangannya menyodorkan sebuah CD album Super Junior pada Kyuhyun, juga sebuah buket bunga.
"Ini untukmu..." katanya kemudian kembali tersenyum.
“Apa yag kau lakukan disini?. Apa kau bercanda?” kata Kyuhyun tiba-tiba. Kontan hal itu membuat gadis tersebut melongo, begitu juga Eunhyuk, Leeteuk, Donghae, dan juga Siwon yang berada di dekat Kyuhyun.
“Ne?” tanya gadis itu berusaha memastikan, "Kau sedang berbicara padaku?"
Kyuhyun mencoretkan tinta emas spidolnya diatas album yang diberikan padanya untuk gadis tersebut. Ia menuliskan beberapa kalimat disana.
‘Chaeyeon-ah, apa yang kau lakukan disini?. Semua orang bisa tahu.’ tulisnya.
“Tu.. tunggu!!” gadis itu menghentikan gerakan tangan Kyuhyun. Semua orang menoleh padanya, “Itu bukan untukku, tapi untuk sepupuku. Han Chaerin. Dan...” gadis itu menatap Kyuhyun bingung, “Bagaimana kau tahu namaku?. Aku bahkan tidak menyebutkan namaku sama sekali” lanjutnya heran.
“Benar, bagaimana kau bisa tahu namanya, Kyu?. Nona, apakah namamu Chaeyeon?” tanya Leeteuk heran. Gadis itu menganggguk.
“Ne...” jawabnya.
Kyuhyun meletakkan spidol-nya dan bangkit dari tempat duduknya, “Kau bercanda?. Sekarang kau berpura-pra tidak mengenaliku?, apa kau lupa apa yang kau lakukan semalam?” katanya seolah berbisik.
“Semalam?. Aku?. Kau?. Apa yang kau bicarakan?”
Semua orang terdiam, manager Super Junior yang melihat aksi tersebut langsung meminta Chaeyeon untuk turun dari atas panggung. Sementara itu Kyuhyun berlari menghampirinya dan juga sang manager dan mengatakan untuk membawa gadis itu ke belakang panggung. Sebentar lagi acara akan berakhir dan ia butuh penjelasan.
“Mari, ikut denganku...”
Dengan wajah bingung Chaeyeon mengikuti langkah manager tersebut menuju ke belakang panggung.
...
30 menit telah berlalu, Chaeyeon masih duduk dalam diam sambil memainkan ponselnya. Ia tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, apakah terjadi kesalahan dengan tiketnya atau apapun, mengingat ia sama sekali tidak mengerti hal-hal semacam ini. Jika saja bukan demi sepupunya, ia tidak akan sudi berdesakan dengan banyak orang demi secoret tanda tangan yang. Sementara itu usana di belakang panggung juga tampak hening, hanya ada beberapa staff yang berjaga dan juga make-up artist yang tengah menunggu para member Super Junior menyelesaikan jumpa fans mereka.
‘Cklek’
Pintu berwarna putih dihadapan Chaeyeon tiba-tiba terbuka, membuat gadis itu terkesiap dan bangkit dari duduknya. Beberapa pria tampak masuk dengan senyum terkembang di wajahnya. Terlebih saat mereka melihat Chaeyeon yang ternyata ada di dalam ruangan tersebut.
“Oh, kita bertemu lagi.. annyeong!” sapa Shindong ramah. Chaeyeon hanya membungkukkan tubuhnya singkat sebagai bentuk salam.
“Annyeonghaseyo...” sapanya.
“Oh, hi!” sapa member yang lain bergantian.
Terakhir, sosok pria yang dinantikan Chaeyeon muncul—Cho Kyuhyun. Pria itu langsung berjalan menghampirinya dan menatap ia dari ujung kaki hingga ujung rambut.
“Kau, benar-benar tidak ingat atau kau pura-pura lupa?” tanyanaya tiba-tiba.
Chaeyeon tersenyum kikuk dan mengeratkan giginya, “Jogiyo (permisi)... apa yang sedang kau bicarakan?” tanayanya balik.
“Oh, ayolah Lee Chaeyeon...” kata Kyuhyun putus asa. Ia melepaskan blazer yang ia kenakan dan melemparkannya ke atas kursi. Semua orang yang ada didalam ruangan tersebut tengah berusaha mencerna adegan yang mereka lihat, bingung—tentu saja mereka bingung dengan aksi Kyuhyun yang tiba-tiba.
“Ani... Begini, aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Aku juga tidak tahu bagaimana kau bisa tahu namaku. Dan... untuk semalam... itu... memangnya apa yang sudah kita lakukan semalam? Mengenalmu saja aku tidak” gadis itu berusaha menjelaskan posisinya.
Kyuhyun tersenyum sinis, seolah ia tengah dipermainkan, “Kyu, apa kau terbentu sesuatu?. Dia bahkan tidak mengenalmu, Kyu” kata Siwon.
“Ini tidak lucu, Cho Kyuhyun”
“Jangan konyol, Kyu. Kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri” kata Sungmin memperingatkan.
“Hyung!. Gadis ini hanya sedang berpura-pura, apa kalian tidak ingat siapa dia!?. Atau kalian juga sedang mengerjaiku?” kata Kyuhyun geram. Leeteuk dan yang lainnya tampak saling berpandangan satu sama lain, berharap mereka juga bisa mengingat siapa gadis yang tengah berdiri di hadapan mereka tersebut, tapi sayangnya ingatan mereka terlalu buruk jika memang mereka benar-benar mengenal gadis itu—Lee Chaeyeon.
“Mworagoyo? (apa yang kau katakan?)” timpal Donghae semakin tak mengerti.
“Aku datang hanya untuk menghadiri fan meeting demi sepupuku yang sangat mengidolakanmu, sekarang tiba-tiba kau berkata seolah mengenalku, mengatakan aku berbohong padamu, dan seolah kita telah melakukan sesuatu semalam. Memang apa yang aku lakukan padamu semalam!?. Siapa sebenarnya dirimu!” balas Chaeyeon tak kalah kesal. Gadis itu meraih tasnya yang tergeletak diatas sofa ruang tunggu tersebut. Membungkukkan tubuhnya sesaat pada semua yang ada disana dan menatap dingin Kyuhyun.
“Aku permisi...” ucapnya. Tapi belum sempat ia melangkah, tangan besar Kyuhyun telah mencengkeram pergelangan tangannya. Membuatnya terpaksa membalik badan dan menatap kembali sorotan dingin mata Kyuhyun.
“Baiklah, Lee Chaeyeon. Jika itu maumu, aku akan mengingatkanmu apa yang telah terjadi semalam, dan ingat—”
Kyuhyun menarik kuat pergelangan tangan Chaeyeon sehingga membuat gadis itu terjembab menabrak tubuhnya, tangan kiri Kyuhyun langsung meraih wajah mulus Chaeyeon dan mendaratkan sebuah kecupan dibibir merah gadis itu.
“Cho Kyuhyun apa yang kau—” gumam semua orang tak percaya.
Gadis itu membeku dalam posisinya, dengan mata terbelalak ia berusaha mengendalikan dirinya dengan ciuman tiba-tiba dari Kyuhyun—pria yang tak dikenalnya itu. Chaeyeon mendorong paksa tubuh Kyuhyun hingga pria itu mundur beberapa centimeter.
“Kau...”
Kyuhyun tersenyum tipis, “Wae? (kenapa?). kau sudah ingat sekarang?” tanya Kyuhyun lagi, sementara Chaeyeon masih menatapnya shock dan bingung, diikuti tatapan semua member Super Junior dan beberapa staff, “Na, Cho Kyuhyun-iya.. NEOUI NAMPYEON! (Aku, Cho Kyuhyun.. SUAMIMU)” jelasnya lebih lanjut dan memberi penekanan pada katau ‘suamimu’
Semua orang tercengang mendengar ucapan Kyuhyun, terlebih lagi Lee Chaeyeon yang masih menatapnya dengan tatapan tak percaya.
“Mincheseo neo... (Kau gila)” lirih gadis itu dengan tatapan ngeri bercampur kesal.
“Kyuhyun-ah, apa yang kau lakukan!” teriak Heechul kaget. Ia tak menyangka maknae mereka akan melakukan hal itu pada fans yang bahkan tak dikenalnya.
Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan pada gadis di hadapannya itu tanpa menghiraukan tatapan shock dan canggung para hyung dan staff-nya, ia menyusuri setiap inci tubuh Chaeyeon—gadis yang ia klaim sebagai istrinya itu dengan tatapan puas seolah berusaha memastikan tak ada yang salah dengan pengelihatannya. Dia memang gadis yang sama, gadis yang ia lihat semalam, gadis yang ada di setiap bingkai foto di sudut rumahnya, gadis dengan kimono di dalam kamarnya, gadis yang menciumnya, dan gadis yang—.
Mata Kyuhyun terhenti pada tangan kanan Chaeyeon, ia berusaha mencari sesuatu disana diantara kelima jari gadis itu. Merasa tak menemukannya, Kyuhyun kembali mendekat pada Chaeyeon dan langsung meraih tangan kanan gadis itu kasar. Tak ada, tak ada cincin pernikahan yang ia lihat semalam—mustahil. Ia mengangkat kepalanya untuk menatap wajah kesal di hadapannya itu dan—,
‘PLAK’
Sebuah tamparan mendaran mulus tepat di pipi kanan Kyuhyun.
“Get out of my way! (menyingkir dari jalanku!)” gumam Lee Chaeyeon dengan lantang dan tegas dihadapan Kyuhyun, mata indahnya bergetar sesaat menahan amarah, dihentakkannya tangan Kyuhyun yang masih menggenggam tangan kannanya—ia langsung melenggang pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun diikuti tatapan tak percaya beberapa pasang mata yang ada disan—termasuk Kyuhyun yang menatap kosong punggung Chaeyeon yang mulai hilang dibalik pintu.
To Be Continue