DREAMERSRADIO.COM - Kontroversi sajaegi atau praktik manipulasi chart masih menjadi perbincangan hangat di industri K-Pop. Beberapa agensi idola K-Pop pun ikut menaruh perhatian pada kasus yang bisa merusak citra industri K-Pop ini, salah satunya adalah YG Entertainment.
Setelah mengungkapkan harapannya agar kasus ini bisa segera diinvestigasi secara penuh oleh pihak berwajib, kini agensi yang menaungi Big Bang, 2NE1, WINNER, dan iKON ini pun kembali merilis pernyataan yang cukup tegas terkait praktik ‘sajaegi’.
Dalam pernyataannya pada 2 September lalu, YG memberi masukan agar para musisi serta agensi yang telah ketahuan melakukan manipulasi tersebut segera diekspos ke publik. “Tak hanya mengungkap keterlibatan bisnis ‘sajaegi’, tetapi kita juga harus mengungkap siapa saja musisi yang telah melakukannya untuk benar-benar menghilangkan praktik ‘sajaegi’,” ungkap perwakilan YG kepada Daily Sports.
Sang CEO, Yang Hyun Suk sebelumnya juga menjadi salah satu pengamat industri musik yang sangat mengkritisi kontroversi sajaegi yang telah ‘menyerang’ industri musik. Ia bahkan setuju dengan pernyataan CEO JYP Entertainment, Park Jin Young terkait investigasi kasus tersebut.
Baca juga: YG Entertainment Umumkan Tindakan Hukum Terhadap Deepfake yang Tidak Pantas dari Artis Mereka
“Kami melihat wawancara Park Jin Young dan Lee Seung Hwang dan kami sangat setuju. Banyak yang berharap agar masalah ini, yang telah merasuki industri musik, bisa diinvestigasi secara keseluruhan,” lanjut perwakilan YG.“Chartnya di manipulasi dan publik sangat percaya terhadap hasil manipulasi tersebut dan kemudian menikmati musik tersebut, itu sangat disayangkan. Jika para penuntut bersungguh-sungguh, maka akar dari praktik ini bisa benar-benar dimusnahkan. Publik tak hanya ingin nama-nama pelaku bisnis, tetapi juga siapa saja musisi yang melakukan ‘sajaegi’ untuk segera diekspos. Kami juga setuju dengan hal itu,” pungkasnya.
Berdasarkan laporan dari berita dalam program ‘Newsroom’ JTBC, praktik ‘sajaegi’ oleh para agensi ini dilakukan dengan cara curang agar sang artis bisa meraih ranking tinggi di chart, seperti membeli CD sang artis dengan jumlah besar hingga membuat ribuan akun palsu di berbagai situs musik.
(ctr)