DREAMERS.ID - Banyak pasien Covid-19 yang bergejala ringan menjalanin isolasi mandiri di rumah karena ketersediaan fasilitas rumah sakit yang menipis. Sehingga biasanya akan mencari informasi sendiri tentang obat yang harus diminum.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, ada beberapa obat-obatan yang tidak boleh atau harus dihindari selama menjalankan isoman. WHO juga menyatakan, dalam keadaan apa pun saat sakit, instruksi tenaga kesehatan pasien harus diikuti dengan tepat.
"Jangan asal inisiatif mengonsumsi obat tanpa basis bukti ilmiah, dan hanya karena pernah mendengarnya dari omongan tetangga, netizen di media sosial, ataupun broadcast di grup-grup WhatsApp," pesan WHO.
Berikut jenis obat yang harus dihindari selama isoman, melansir Detik.
1. Antibiotik Tanpa Resep Dokter
WHO mengingatkan untuk tidak melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. Diketahui, antibiotik tidak berdampak pada virus, termasuk COVID-19. Adapun dokter akan meresepkan antibiotik biasanya diberikan oleh dokter hanya ketika pasien COVID-19 memiliki gejala yang disebabkan infeksi bakteri.
2. Steroid
Steroid perlu dihindari ketika melakukan pengobatan sendiri tanpa pengawasan tenaga kesehatan. Adapun penggunaan steroid yang berlebihan dapat berdampak serius dan mengancam nyawa, termasuk infeksi mukormikosis (jamur hitam).
3. Hidroksiklorokuin
Obat berikutnya yang harus dihindari pasien COVID-19 adalah hidroksiklorokuin. Hidroksiklorokuin adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit malaria. Ini berarti, obat tersebut bukan termasuk ke dalam terapi COVID-19 bagi pasien isoman.
4. Lopinavir
Seperti hidroksiklorokuin, lopinavir juga tak termasuk ke dalam jenis obat terapi COVID-19. Lopinavir adalah kombinasi obat antivirus yang digunakan sebagai pengobatan pendukung infeksi HIV. Lopinavir menjadi obat yang dipakai sebagai bagian dari terapi antiretroviral (ART) bagi penderita HIV.
5. Ivermectin
Ivermectin merupakan obat keras yang tidak boleh dibeli dengan tanpa resep dokter. Diketahui, ivermectin juga tidak bisa diperjualbelikan tanpa distribusi obat yang baik. Badan POM menegaskan, penggunaan Ivermectin saat ini hanya untuk cacingan dan infeksi cacingan.
6. Remdesivir
WHO saat ini belum merekomendasikan penggunaan remdesivir pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Alasannya adalah WHO belum menemukan bukti cukup kuat manfaat bagi pasien COVID-19 apa pun tingkat keparahannya.
(rzlth)