DREAMERS.ID - Akhir pekan kemarin tagar #SouthKoreaRacist menjadi trending usai penembak jitu Korea Jin Jong Oh mengeluarkan ucapan yang dinilai rasis kepada Javad Foroughi, pemenang medali emas dari cabang menembak 10 meter.
Jin Jong Oh mempertanyakan Komite Olimpiade Internasional karena mengizinkan Javad Foroughi yang diketahui sebagai anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran. "Bagaimana seorang teroris bisa memenangkan tempat pertama? Itu hal yang paling absurd dan konyol," ujarnya.
Ucapan itu lantas membuat para warga net geram. Sehingga mereka menaikkan tagar #SouthKoreaRacist dan #StopAsianHate sebagai bentuk protes atas sikap rasis yang kerap dilakukan oleh sebagian warga negeri ginseng terhadap negara lain, khususnya sesama Asia.
Dilansir dari The Guardian, Jin Jong Oh menambahkan bahwa “omong kosong” membiarkan Javad Foroughi bersaing di Olimpiade Tokyo mengingat keanggotaannya dalam milisi IRGC, yang dicap sebagai organisasi teroris oleh AS pada tahun 2019.
Kelompok kampanye United for Navid, juga mendesak komisi etik olimpiade IOC untuk segera melakukan penyelidikan. Ia juga memperingatkan bahwa IOC “terlibat dalam mempromosikan terorisme dan kejahatan terhadap kemanusiaan”, jika gagal bertindak.
“Kami menganggap pemberian medali emas Olimpiade kepada penembak jitu Iran Javad Foroughi tidak hanya menjadi bencana bagi olahraga Iran tetapi juga bagi komunitas internasional, dan terutama reputasi IOC. Foroughi yang berusia 41 tahun adalah anggota organisasi teroris saat ini dan sudah lama," katanya dalam sebuah pernyataan.
“IRGC memiliki sejarah kekerasan dan pembunuhan tidak hanya terhadap orang-orang Iran dan pengunjuk rasa di sana, tetapi juga orang-orang yang tidak bersalah di Suriah, Irak dan Lebanon. Ini adalah organisasi teroris asing yang ditunjuk oleh Amerika Serikat."
“Kami menyerukan penyelidikan segera oleh IOC, dan sampai penyelidikan selesai, penangguhan penghargaan medali apa pun.”
Kemudian pada 31 Juli, Jin Jong Oh meminta maaf, "Saya menyampaikan permintaan maaf saya kepada Foroughi," kata Jin di platform jejaring sosialnya, Sabtu.
"Saya menghormati juara Olimpiade. Saya tidak cukup berhati-hati untuk memeriksa fakta atas beberapa laporan (di Foroughi), dan saya juga seharusnya lebih perhatian," ujarnya mengutip Korea Times.
(rzlth)