Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Lifestyle
>
Article
Deretan Gejala Covid-19 yang Tak Terduga, Anosmia Hingga Delirium
14 Desember 2020 14:20 | 553 hits

DREAMERS.ID - Gejala yang dirasakan setiap pasien dapat berbeda-beda, mulai dari gejala umum hingga gejala yang memang jarang ditemukan. Selain batuk dan pilek, kelelahan yang sudah menjadi gejala umum, muncul dua gejala COVID-19 lain, yakni anosmia dan delirium.

Anosmia atau hilangnya penciuman menjadi salah satu dari gejala COVID-19 di mana pasien sulit mengenali bau dan berlangsung selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Gejala COVID-19 ini juga membuat pasien sulit untuk merasakan makanan normal sehingga mereka sering frustasi.

Kebanyakan dokter mengatakan bahwa pasien yang mengalami kehilangan penciuman hanya menderita batuk ringan akibat virus corona. Selain itu, dokter di india juga mengatakan, pasien yang terinfeksi corona sedang hingga parah dan membutuhkan perawatan ICU jarang sekali mengalami gejala COVID-19 berupa anosmia.

Akibat anosmia, seseorang mungkin tidak bisa mencium bau rempah-rempah, manisan dan makanan asam yang biasanya memiliki bau menyengat dibandingkan makanan lain. Bahkan gejala COVID-19 ini bisa menurunkan nafsu makan karena lidahnya tak bisa merasakan apapun.

Selain anosmia, ada lagi gejala COVID-19 lainnya, yakni delirium. Delirium adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami kebingungan berat serta berkurangnya kesadaran. "Delirium adalah keadaan kebingungan di mana seseorang merasa tidak terhubung dengan kenyataan, seolah sedang bermimpi," kata Javier Correa, peneliti dari University of Catalonia (UOC), mengutip health detik.

Melansir Studi dalam Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy mempelajari kaitan delirium sebagai gejala COVID-19 dengan virus Corona yang memengaruhi kinerja otak sebagai sistem saraf pusat. Para peneliti menemukan adanya indikasi bahwa COVID-19 juga memengaruhi sistem saraf pusat dan mengakibatkan perubahan neurokognitif, seperti sakit kepala dan delirium.

Berdasarkan studi tersebut, delirium dapat dipicu oleh tiga faktor, yakni:

Hypoxia

Kondisi ini terjadi ketika jaringan otak kekurangan kadar oksigen yang dapat menyebabkan pembengkakan saraf dan edema. Gejala COVID-19 ini juga berdampak pada kerusakan eksternal / internal di otak.

Peradangan

Delirium sebagai gejala COVID-19 dipicu oleh badai sitokin, di mana sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif dan menyerang organ-organ. Hal ini juga dapat mengubah atau merusak fungsi otak.

Toksisitas neuronal

Gejala COVID-19 ini dianggap sebagai komplikasi yang jarang terjadi. Kondisi ini menyebabkan virus SARS-COV-2 secara langsung mengganggu fungsi saraf pada tingkat sel, bahkan sebelum mencapai rongga paru-paru.

Berikut ciri-ciri seseorang mengalami delirium yang bisa menjadi gejala COVID-19 dan perlu diwaspadai:

- Sulit fokus dan mudah teralihkan
- Suka melamun dan lambat bereaksi
- Daya ingat menurun
- Kesulitan berbicara
- Berhalusinasi
- Mudah tersinggung dan mood berubah mendadak
- Sering gelisah
- Kebiasaan tidur berubah

(kiki)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio