DREAMERS.ID - Di masa pendemi seperti ini menggunakan masker sudah menjadi kebiasan yang dianjurkan oleh WHO agar penularan virus corona tidak semakin banyak. Sekarang model masker beraneka ragam dari masker medis hingga non medis.
Masker dengan lapisan antivirus sedang populer saat ini. Bahkan sangking populernya, masker ini dijual dengan harga yang lebih mahal, dibandingkan dengan masker N-95 yang direkomendasikan untuk tenaga medis.
Masker yang memiliki lapisan antivirus ini mempunyai spesifikasi yang bervariasi. Umumnya, masker dibuat atau dilapisi menggunakan bahan ekstra seperti tembaga yang disebut-sebut ampuh melawan virus termasuk corona, yang dibandrol dengan harga US$ 10 atau setara dengan RP 140 ribu.
Beberapa situs web masker antivirus juga tidak memberikan informasi yang detail mengenai efektivitas maupun pengujuan keamanan masker tersebut.
Baca juga: Viral Masker Hidung Kosk dari Korea, Ini Komentar Ahli
Mengutip dari The Associated Press via CNN Indonesia, hingga saat ini belum ada penelitian independen yang meneliti efektivitas masker antivirus dalam melindungi pemakainya dan mencegah penyebaran virus.Menurut Hyo-jick Choi pakar ilmu material dari University of Alberta, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk merancang dan menguji teknologi masker baru. Selain itu, para ahli menyebut tak ada masker yang dapat memberikan perlindungan penuh.
Untuk meningkatkan keefektifan masker, Choi menyarankan agar setiap orang dapat menggunakan dan melepaskan masker dengan benar. Pastikan saat menggunakan masker wajah menutupi hidung dan mulut.
Lalu mengganti masker apabila sudah basah dan digunakan selama 4 jam, atau buang masker sekali pakai apabila sudah digunakan.
(kiki)