DREAMERS.ID - Pandemi virus corona hampir satu tahun ini menjadi ancaman besar di dunia. Namun, masih banyak yang abai dengan protokol kesehatan. Sekalipun yang paling mudah yaitu memakai masker. Hal itu bisa menjadi tanda gangguan jiwa lho.
Melansir laman Antara (2/11), studi di Brazil menyatakan bahwa orang yang tidak mau menggunakan masker saat berada di ruang publik ini kemungkinan memiliki hubungan dengan gangguan kepribadian antisosial.
Temuan ini didapat dengan melakukan survei terhadap lebih dari 1.500 orang dengan usia 18 – 73 tahun. Survei menggunakan kuisioner dengan mempertanyakan tentang kepatuhan para partisipan terhadap tindakan pencegahan COVID-19, termasuk memakai masker.
Hasilnya yang dikutip dari The Independent, menyatakan bahwa ilmuwan menemukan ada dua pola, yakni profil antisosial atau resisten terhadap tindakan keamanan, dan profil empati atau patuh.
Baca juga: Gejala Khusus COVID-19 Subvarian XB.1.16 yang Ditemukan 5 Kasus Di Jakarta
Profil antisosial mendapat skor lebih tinggi dalam pertanyaan kepribadian terkait dengan tidak berperasaan, tipu daya, permusuhan, impulsif, tidak bertanggung jawab, manipulatif, dan pengambilan risiko. Semua ini merupakan ciri khas dari gangguan kepribadian antisosial (ASPD). Mereka juga mendapat nilai lebih rendah dalam resonansi afektif.Sementara mereka yang tergolong masuk profil empati memiliki skor yang lebih tinggi dalam resonansi afektif, dan skor yang lebih rendah pada sifat-sifat yang terkait dengan ASPD.
"Melalui pemeriksaan yang menunjukkan peningkatan pada ciri-ciri (ASPD) ini, intervensi dapat dilakukan dengan tujuan pada kesadaran yang lebih besar dan kepatuhan konsekuen dengan tindakan penahanan," kata peneliti.
Selain di Brazil, masih banyak orang di Indonesia yang merasa dirinya kebal dan tidak tercaya Covid-19. Akibatnya masih banyak orang yang tidak memperdulikan penggunaan masker. Oleh karena itu pemerintah selalu mengkampanyekan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
(rnd)