DREAMERS.ID - Sejak awal virus corona menyebar, tes rapid atau rapid test menjadi yang paling populer untuk mendeteksi. Namun belakangan ini, rapid test dianggap sudah tidak efektif bahkan tidak akurat. Bagaimana penjelasan ahli?
Seperti yang diketahui, rapid test biasanya lebih cepat dengan hasilnya keluar hanya dalam waktu 30 menit. Tes rapid dapat mengetahui antigen IgM dan IgG yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Covid-19, yang menjadi indikator apakah seseorang reaktif atau tidak.
Kini muncul pro dan kontra mengenai efektif atau tidak rapid test yang mudah digunakan dan hasil yang cepat. Melansir Sindonews (19/10), sebuah penelitian dilakukan oleh Marion Koopmans dari Eramus University Medical Center, Belanda.
Baca juga: Gejala Khusus COVID-19 Subvarian XB.1.16 yang Ditemukan 5 Kasus Di Jakarta
Penelitian dilakukan kepada 1.754 orang positif corona, dengan menggunakan lima uji antigen cepat yang tersedia secara komersial. Dari hasil penelitian tersebut menghasilkan sebanyak dua tes paling sensitif mendeteksi virus lebih dari 97 persen, dan tes paling sensitif dilakukan pada sekitar 75 persen kasus.Semua sempel yang diambil berasal dari orang dengan gejala Covid-19, dengan tingkat virus corona yang tinggi. Hasilnya, tes antigen cepat mungkin kurang efektif untuk mendeteksi keberadaan virus pada orang dengan tingkat virus yang rendah.
Untuk itu, terkadang ditemukan kasus rapid test negatif tetapi ketika di swab hasilnya positif, khususnya pada mereka yang termasuk dalam OTG (Orang Tanpa Gejala). Penelitian ini bukanlah akhir, mengingat vaksin untuk melawan virus Covid-19 yang masih belum ditemukan.
(rnd)