DREAMERS.ID - Para ahli kini masih terus meneliti mengenai perkembangan virus corona. Studi terbaru bahkan menemukan bahwa virus COVID-19 ini dapat bertahan dipermukaan kulit selama 9 jam, lebih lama dibanding virus flu yang bertahan sekitar 1,8 jam.
Penelitian yang baru dipublikasikan oleh Clinical Infectious Diseases ini dilakukan oleh sekelompok peneliti Jepang dan sudah ditinjau oleh rekan sejawat.
Peneliti melakukan uji dengan menggunakan kulit manusia dari spesimen otopsi forensik. Peneliti lalu meletakkan virus flu dan virus yang memiliki nama ilmiah SARS-CoV-2 ini pada berbagai permukaan kulit.
Semua sampel diinkubasi pada suhu 25 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 45-55 persen dengan waktu yang beragam hingga 9 jam. Virus juga diuji di sejumlah permukaan benda padat.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
Hasilnya, virus corona mampu bertahan sekitar 9 jam di kulit manusia, sedangkan virus flu sekitar 1,82 jam. Saat bercampur dengan lendir, virus corona bertahan sekitar 11 jam, sementara virus flu selama 1,69 jam.Selain itu, waktu bertahan hidup virus corona pada kaca borosilikat, baja tahan karat, dan polistirena delapan kali lebih lama daripada waktu hidup virus flu. Peneliti juga mendapati virus corona juga lebih stabil ketimbang virus flu. Saat terkena etanol 80 persen, baik virus corona maupun virus flu dapat mati dalam waktu 15 detik.
Peneliti menjelaskan virus corona di permukaan kulit dan benda padat lainnya menyebar dari tetesan pernapasan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi. Virus dapat bertahan di udara atau jatuh ke permukaan yang dikenal sebagai fomites.
Seseorang dapat terinfeksi COVID-19 saat virus menempel di permukaan kulit dan masuk melalui mulut, hidung, atau mata. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik untuk mengurangi risiko penularan dan terinfeksi penyakit.
(Rie127)