DREAMERS.ID - Saat ini obat penyembuh atau vaksin virus corona masih belum ditemukan, pemerintah masih membuat peraturan kepada masyarakat untuk tetap selalu patuh pada protokol kesehatan. Penelitian menyebut jika wanita cenderung lebih patuh dengan protokol dibanding pria.
Seperti yang diketahui, protokol kesehatan paling dasar adalah 3M yaitu Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan menggunakan handsoap atau handsanitizer, menjadi salah satu cara yang paling efektif mencegah penularan.
Namun sampai saat ini tingkat kepatuhan masyarakat masih sangat rendah untuk melaksanakan protokol kesehatan tersebut. Survei telah dilakukan oleh satgas Covid-19 Bidang Sosialisasi Perubahan dan BKKBK, dan mengungkapkan bahwa ternyata perempuan lebih patuh terhadap aturan ini dibandingkan laki-laki.
"Berdasarkan jenis kelamin, kaum perempuan jauh lebih patuh ketimbang laki-laki dalam menerapkan protokol kesehatan," ungkap Ketua Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku - Satuan Tugas (SATGAS) Penanganan COVID-19 - Dwi Listyawardani.
"Nanti kami akan menggencarkan lagi agar laki-laki, anak-anak, bapak-bapak untuk lebih patuh lagi meski ini tidak mudah. Mengapa angka kepatuhan bervariasi dari kelompok ke kelompok, ada beberapa sebab hal itu masih terjadi terutama dalam persepsi responden dalam efektivitas kesehatan," lanjutnya mengutip CNN Indonesia.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
Lebih lanjut diungkapkannya, dalam urusan memakai masker, 94,8 persen perempuan patuh memakai masker. Sedangkan pria 88,5 persen. Untuk penggunaan hand sanitizer, perempuan sekitar 83,6 persen dan pria 70,5 persen.Sekitar 80,1 persen perempuan lebih taat mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun, sedangkan pria hanya 69,5 persen. Sekitar 87,2 persen perempuan sudah tak lagi berjabat tangan, sedangkan pria baru 75,3 persen.
Dalam urusan kerumunan, perempuan juga kini mulai menghindari kerumunan (81,2) dan pria 71,1 persen. Perempuan juga lebih memilih untuk menjaga jarak minimal 1 meter (77,5 persen) dan pria 68,7 persen.
Saat ditanya apa alasan mereka tidak menerapkan protokol kesehatan, jawaban paling banyak 39 persen adalah karena di lingkungan sekitar belum ada pasien positif covid-19. Selanjutnya, 33 persen karena sulitnya bekerja jika menerapkan protokol.
"Kalau kita cuci tangan dan pakai masker bedah risiko kita turun 30 persen kalau kita tambah jaga jarak turun risikonya sampai 15 persen. Menjaga protokol saja masih ada risiko. Ternyata dari tiga hal 3M yang paling sulit adalah menjaga jarak, karena berasumsi dia teman dekat, oh dia aman kok. (Padahal) justru yang menularkan virus bukan orang jauh tapi orang terdekat," kata Sony Harmadi, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku.
(srtk)