DREAMERS.ID - Virus corona saat ini masih menjadi perhatian masyarakat di seluruh dunia. Para ahli juga terus meneliti perkembangan serta tanda-tanda terinfeksi virus yang mulai menyebar dari Wuhan, Tiongkok sejak awal tahun 2020 ini.
Dilansir dari CNN Indonesia, beberapa pasien covid-19 ternyata mengalami kerontokan pada rambut. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat) memang tidak mencantumkan kerontokan rambut sebagai gejala Covid-19. Namun, beberapa dokter menemukan kondisi yang sama pada pasien covid-19.
“Ini [rambut rontok] cenderung terjadi pada orang-orang dengan gejala cukup parah,” ujar seorang dokter yang turut mengatasi pasien Covid-19 di Amerika Serikat, Nate Favini, dikutip dari CNN Indonesia.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
Favini mengatakan bahwa pasien Covid-19 memiliki risiko mengalami telogen effluvium, atau kondisi yang membuat rambut berhenti tumbuh dan rontok kira-kira selama tiga bulan setelah mengalami peristiwa traumatis.Rambut rontok sebenarnya merupakan hal umum yang dihadapi oleh banyak orang. Namun, jika rata-rata orang sehat kehilangan sekitar 100 helai rambut per hari, orang dengan telogen effluvium akan kehilangan tiga kali lipatnya.
“Ketika tubuh berada dalam situasi yang sangat menegangkan, energi bisa beralih dari menumbuhkan rambut ke hal-hal lain yang lebih penting,” tambah Favini.
Hal ini juga disetujui oleh pakar penyakit menular dari Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A Adalja, ia mengungkapkan, “Setelah mengalami tekanan fisiologis, ada kondisi yang berdampak pada siklus pertumbuhan folikel rambut.” ujar Adalja, dikutip Health.
(Rie127)