DREAMERS.ID - Beberapa waktu lalu panseksual tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Salah satu pemicu dari perbicangan tersebut adalah munculnya sebuah pengakuan seorang cosplayer Lola Zieta yang menyebut dirinya sebagai panseksual. Saat itu ia mengaku tertarik pada laki-laki dan juga perempuan. Lalu, apa perbedaan antara panseksual dengan biseksual?
Psikolog klinis Meity Arianty, STP., M.Psi menjelaskan, secara umum panseksual merupakan ketertarikan terhadap seseorang terlepas dari jenis kelamin, gender maupun orientasi seksual. Menurutnya, panseksual lebih luas dibandingkan dengan biseksual yang hanya memiliki ketertarikan terhadap dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.
Karena panseksual cenderung lebih rumit untuk dideskripsikan, orang-orang yang mengklaim dirinya panseksual juga sering menyebut diri mereka ‘buta gender’. Beberapa publik figure, seperti Janelle Monae, Miley Cyrus, aktris Bella Thorne, hingga komedian Joe Lycett juga secara terbuka menyebutkan diri mereka sebagai ‘Panseksual’
“Panseksual tidak sebatas pada jenis kelamin. Ketertarikannya bukan hanya ke laki-laki, perempuan”. kata Meity dikutip dari Kompas
Karena definisi yang lebih luas tersebut, terkadang seorang panseksual dipandang sebagai seseorang yang memiliki orientasi seksual ‘normal’, ketika menunjukkan ketertarikannya terhadap lawan jenis atau berkencan dengan lawan jenis.
Beberapa panseksual memang lebih memilih menyebut diri mereka sebagai biseksual. Pengguna Twitter dengan akun @RevanAthame dikutip dari laman Bustle, mengaku dirinya lebih memilih menggunakan istilah biseksual karena menunjukkan bahwa biseksualitas tidak meniadakan orang-orang berdasarkan jenis kelaminnya, sebab dirinya adalah seorang transgender
Hal yang sama juga diungkapkan oleh seorang panseksual bernama HB dikutip dari Teen Vogue. Sejak kecil, HB menyukai perempuan dan laki-laki serta mengidentifikasi diri sebagai biseksual. Namun seiring berjalannya waktu dan ia mengenal istilah panseksual, HB merasa istilah itu menggambarkan ketertarikan seksualnya secara lebih akurat.
“Definisi paling tepat untuk mendeskripsikan ketertarikan seksualku adalah tidak berdasarkan kepemilikan gender atau ekspresi gender. Aku tertarik pada laki-laki maupun perempuan sama seperti orang-orang non-biner tidak mengidentifikasi keduanya. Aku tertarik pada tipe kepribadian dan fisik tertentu, sama seperti orang-orang”. ungkap HB.
Panseksual sebenarnya sudah ada sejak dulu. Namun, kemunculan tokoh-tokoh yang secara terbuka mengatakan pada publik bahwa mereka panseksual membuat orang-orang dengan ketertarikan seksual yang sama menjadi lebih memahami dan lebih terbuka dengan kondisinya.
(Rie127)