Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Lifestyle
>
Article
Ternyata Begini Dampak Emosi yang Bisa Pengaruhi Kebahagian
22 Agustus 2017 23:00 | 2144 hits

DREAMERS.ID - Tak ada patokan yang tepat untuk mengukur kebahagiaan seseorang. Jika banyak yang menganggap bahwa orang yang tidak pernah terlihat menunjukkan amarahnya adalah orang paling bahagia, maka hal tersebut salah besar.

Nyatanya dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang dapat merasakan jenis emosi lainnya adalah orang yang bahagia. Itu karena kebahagiaan lebih dari sekadar merasa senang sepanjang waktu, merasakan emosi lain seperti kecewa atau marah juga berharganya bagi kesehatan mental.

Memang tak bisa dipungkiri bahwa dalam beberapa budaya, ada banyak tekanan untuk merasa baik sepanjang waktu. Tetapi bagi beberapa orang, terus memendam perasaan yang tidak menyenangkan, dapat menjadi ‘bom waktu’ dan menciptakan perasaan kurang bahagia dalam jangka panjang. Walau ada juga beberapa orang yang memang tak bisa marah.

Untuk mempelajari dampak berbagai emosi terhadap keseluruhan kebahagiaan, peneliti Maya Tamir PhD dan rekan-rekannya di Hebrew University of Jerusalem, melakukan wawancara dengan 2.324 mahasiswa di delapan negara, termasuk Amerika Serikat.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology tersebut mendapati, sebagian besar peserta berharap untuk bisa menunjukkan emosi yang lebih menyenangkan dalam hidup mereka. Terlepas dari negara dan budaya, peserta yang menunjukkan emosi paling sesuai dengan kondisi yang dialami ternyata memiliki kepuasan hidup lebih besar dan lebih sedikit gejala depresi yang artinya lebih bahagia.

Meski begitu, penelitian ini menekankan bahwa bukan berarti kita bebas menjadi orang yang pemarah bagi orang lain, seperti mengutarakan kata-kata buruk yang menyakiti hati orang lain. Misalnya saat merasa kesal, kita boleh berbicara dengan nada kesal, namun jika ternyata kekesalan itu sudah berlalu, tidak perlu dibuat-buat. Sebab untuk bisa menjadi kunci kebahagiaan, tujuan dari kemarahan adalah untuk “mengingatkan”, bukannya memuaskan emosi, kata Tamir.

"Apa yang ditunjukkan oleh penelitian ini adalah bahwa orang yang lebih bahagia adalah mereka yang menjalani emosi secara alami dan positif. Saat marah disalurkan dengan baik, maka pemulihannya akan menjadi lebih cepat, tak ada dendam, tak ada penyesalan, dan itu menyehatkan mental, yang akhirnya membuat hidup lebih bahagia secara keseluruhan," kata Tamir.

 

(fzh/Health/Kompas)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio