DREAMERS.ID - Setiap mualaf atau mereka yang baru memeluk agama Islam biasanya membutuhkan ‘panduan’ untuk mengenal lebih dalam tentang keyakinannya tersebut. Uniknya, di Jakarta ada sebuah masjid yang biasa disebut sebagai rumah mualaf.
Meski disebut masjid, bangunan bernama Masjid Lautze itu tak terlihat seperti rumah iabdah Muslim pada umumnya karena tak memiliki kubah atau menara. Bercorak merah-kuning, bangunan ini justru lebih mirip rumah ibadah Konghucu.
Masjid yang berdiri di bilangan Sawah Besar, Jakarta Pusat ini awalnya dibangun untuk mendorong pengertian nilai Islam di tengah masyarakat keturunan Tionghoa. Karena menurut Ketua Yayasan Haji Karim Oei, Ali Karim Oei, warga Tionghoa di Indonesia masih belum melebur dengan agama mayoritas, yaitu Islam.
Baca juga: Hadiri Festival LGBT, PM Kanada Justin Trudeau Pakai Kaus Kaki Tema Idul fitri
Masjid Lautze ini menjadi simbol toleransi paling menonjol dan seakan menjadi magnet bagi orang asing yang ingin belajar Islam dari nol. Orang asing di sini adalah para mualaf dan pengembara spiritual. Bahkan tak jarang banyak mualaf yang memang sengaja datang untuk Salat Ied dan bersilaturahim dengan sesama di setiap Lebaran."Di sini tempatnya orang-orang yang mencari ketenangan batin," kata Eko, salah satu jemaah. "Insya Allah kembali ke sini tahun depan," ujar Farid jemaah lainnya
Dengan hiasan kental budaya Tionghoa, karpet hijau tua yang semangat digelar menyambut Lebaran kemarin tampak serasi dengan tembok kuning aksen merah. Tempat imam berkotbah pun menyerupai altar di kelenteng.
Meski tak terlalu besar, masjid ini sudah dibangun oleh yayasan dengan nama sama di Bandung dan Tangerang. Keberadaan masjid ini sendiri menunjukkan jika agama tak memandang ras dan asal-usul seseorang. Karena dari mana pun asalnya, setiap orang berhak memeluk keyakinan apa pun yang diinginkannya.
(rei/image: Rappler)