DREAMERS.ID - Tak banyak orang yang punya mimpi berkeliling dunia, untuk melihat berbagai tempat di dunia secara langsung. Hal ini mungkin karena keliling dunia adalah hal yang tak mudah dilakukan dari berbagai aspek. Mulai dari biayanya yang cukup mahal, waktu yang tidak fleksibel, dan yang paling sering jadi kendala adalah bahasa.
Bahasa mungkin bisa menyatukan sebuah bangsa, bahkan dunia. Namun jika seseorang tak perhatian dengan tajamnya kekuatan bahasa dengan tak mempelajarinya, maka impian untuk berpetualang mengunjungi berbagai tempat di dunia adalah hal yang mustahil dilakukan. Hal ini yang menjadikan perbedaan kultur jadi terasa jauh.
Namun ada sebuah penemuan cerdas yang membuat seseorang bisa traveling kemanapun, ke tempat berbahasa apapun, tanpa khawatir soal perbedaan bahasa. Penemuan ini bukanlah alat yang canggih, hanya sebuah kaus yang sederhana.
Image source: IconSpeak
IconSpeak, membantu para traveler yang terkendala bahasa, untuk menghancurkan dinding pembatas antar negara yang terpilah oleh bahasa lokal. Kaus ini berupa berbagai macam simbol yang merepresentasikan banyak hal, seperti 'waktu,' 'hotel,' 'rumah sakit,' 'telepon,' 'Wi-Fi' serta yang paling penting, 'toilet'. Hal yang harus dilakukan hanyalah memakainya, dan menunjuk salah satu simbol tersebut ketika kamu terkendala dalam berbahasa.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa memadukan berbagai icon jadi satu kesatuan arti. Misalnya seperti gambar di atas, untuk menunjukkan makna cabai, gunakan icon piring alias ‘makan’ dan api yang berarti pedas. Tercipta makna ‘makanan pedas’. ^^
Kaus ini diciptakan oleh 3 sekawan, yang mendapati mereka kesulitan dalam berbahasa ketika traveling ke Vietnam pada 2015 silam. Ide membuat kaus muncul ketika mereka ingin membuat media untuk memudahkan berkomunikasi dengan masyarakat lokal, yang tanpa menggunakan listrik maupun koneksi internet.
Kaus 'IconSpeak' ini, dibanderol dengan harga USD 33, atau Rp 430 ribu. Disediakan juga berbagai produk lain berupa topi, tank top, serta tote bag, dengan tema traveling dan mengusung desain 'ikon' yang unik.
(rei/Merdeka)
Share 
