DREAMERS.ID - Sebuah laporan terbaru dari Credit Suisse, sebuah bank yang berpusat di Swiss mengungkapkan bahwa Apple baru saja memotong jumlah produksi mereka khususnya untuk iPhone 6S dikarenakan penjualannya yang tidak begitu bagus. Demikian seperti dikutip dari CNBC News.
Apple disebutkan oleh Bank asal Swiss tersebut mengalami penuruan produksi hingga 10 persen karena penjualan iPhone 6S yang tidak sesuai taget dan terlalu kecil sejak dirilis kepada publik pada September 2015 lalu.
“Penurunan angka produksi ini berpengaruh dari lemahnya penjualan iPhone 6S di pasaran. Penjualan sendiri mereka harapkan akan sampai ke angka 80 Juta unit per Desember 2015 dan 55 hingga 60 Juta unit di kuarter pertama tahun 2016 mendatang,” tulis pernyataan Bank tersebut.
Sebelumnya, Apple sempat mengklaim bahwa produk ponsel terbarunya itu sukses mencatatkan rekor penjualan terbaru pada pekan pertama setelah perilisannya September lalu. Saat itu, setidaknya ada 13 Juta unit iPhone 6S yang terjual di sejumlah negara di pekan pertamanya.
Baca juga: Wah, Twitter Beri Fitur Baru Khusus untuk Pengguna iPhone!
“Jumlah penjulan iPhone 6s dan iPhone 6S Plus ini sangat fenomenal. Angka tersebut telah berhasil mengalahkan jumlah pencapaian dari sejarah penjualan produk Apple lainnya di pekan pertama setelah dirilis,” kata CEO Apple Tim Cook kepada Digital Spy.Menurut Tim Cook, sejauh ini umpan balik atau respon yang diterimanya dari para pengguna terkait iPhone 6S dan iPhone 6S Plus adalah soal beberapa fitur baru yang ditampilkan seperti 3D Touch dan Live Photos.
“Respon dan tanggapan dari pelanggan sangat luar biasa. Mereka sangat menyukai fitur 3D Touch dan Live Photos. Kami sendiri sudah tidak sabar untuk bisa mengajak calon pelanggan lainnya untuk menggunakan iPhone 6S karea kami akan mulai menjualnya ke negara lain pada 9 Oktober mendatang,” sambung Tim Cook kala itu.
(Syf)