Selera adalah persoalannya, namun sebagian besar indera dari “rasa” sebenarnya adalah “bau”, menurut University of Rochester. Ingat bagaimanan semua makanan terasa hambar saat hidung sedang tersumbat. Jadi, untuk membuat makanan lebih lezat, restoran menambahkan aroma.
Bahkan Wall Street Journal melaporkan bahwa beberapa restoran telah menukar pembuat rotinya yang awalnya bekerja pada shift malam menjadi shift pagi agar restorannya bau seperti roti. Sementara beberapa restoran menyemprotkan minyak esensial ke udara, dan beberapa restoran lain meminta jasa perusahaan seperti ScentAIr untuk menggantikan bau alami makanan.