DREAMERSRADIO.COM - Beras yang menjadi bahan utama makanan pokok sehari-hari, saat ini diancam oleh berita yang buruk. Dilansir Food Beast, para peneliti menemukan bahwa makanan yang popular tersebut itu kini sarat dengan arsenik anorganik penyebab kanker, dan mereka menyarankan anak kecil untuk tidak mengkonsumsi nasi “lebih dari dua kali dalam sebulan”.
Dalam penemuan yang dirilis pada Selasa (18/11) kemarin, Consumer Reports menganalisa data FDA pada 656 makanan yang mengandung nasi dan menemukan tingkat anorganik arsenik yang dapat dilihat, yang terhubung dengan beberapa tipe kanker.
Arsenik dikenal ada dalam banyak makanan, termasuk buah-buahan, biji-bijian, dan sayuran. Mereka menyerap arsenik dari dalam tanah dan pestisida. Namun, beras lebih mudah menyerap arsenik daripada kebanyakan sumber makanan lainnya.
Dr. Michael Crupain seorang peneliti di Consumer Reports menjelaskan, “Arsenik dalam makanan kita merupakan masalah kesehatan yang nyata dan kami berpikir bahwa penting untuk mengurangi mengkonsumsinya.”
Paparan jangka panjang terhadap arsenik mengakibatkan tingkan yang lebih tinggi akan masalah kulit, kandung kemih, dan kanker paru-paru, menurut Consumer Reports. Untuk anak di bawah usia lima tahun, Crupain mengatakan,
Baca juga: Manfaat Beras untuk Kecantikan, Kulit Cerah Hingga Anti Aging
“Kami menemukan bahwa sereal nasi dan pasta nasi memiliki lebih banyak arsenik dari yang kami lihat pada tes sebelumnya. Jadi kami merekomendasikan anak-anak untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan ini, yang berarti tidak lebih dari du akli dalam sebulan.”Salah satu penemuan terbesarnya adalah bahwa tingginya kadar arsenik dalam beras tergantung pada di mana tempat menanamnya. Beras yang biasa digunakan untuk membuat sushi dari Amerika dan beras putih California, India, dan Pakistan mengandung setengah dari jumlah arsenik dibandingkan kebanyakan tipe beras lainnya.
Yang mengejutkan adalah, peneliti menemukan bahwa beras merah mengandung lebih dari 80% arsenik dibandingkan beras putih.
Namun, sebelum orang-orang mulai takut mengkonsumsi beras, USA Rice Federation mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Penelitian menunjukkan bahwa, baik beras merah atau putih memberikan manfaat kesehatan yang jika diukur memiliki manfaat lebh besar dibandingkan potensi risikonya yang terkait adanya kandungan arsenik.”
(zia)