Festival ini khusus digelar untuk memperingati dedikasi penulis novel terkenal “When Buckwheat Flower Blooms”. Novel ini bercerita mengenai hubungan antara manusia dan alam dengan mengeksplore keindahan pemandangan Bongpyeong yang luar biasa.
Daerah ini memberikan makna yang sangat besar bagi dunia sastra dan masyarakat Korea. Terbukti pada tahun 1990, Bongpyeong dinobatkan sebagai desa budaya pertama di Korea dan novel yang menceritakan desa ini jadi bacaan wajib murid sekolah menengah. Wah!
Beranjak dari hal tersebut, Hyoseok Cultural Festival banyak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dunia sastra dan tradisi Korea seperti pameran puisi, malam sastra, lomba menulis esai, membuat kerajinan tradisional, mewarnai kuku dan kegiatan sastra lainnya. Jika kamu ingin menyaksikan Hyoseok Festival, kamu bisa datang setiap awal musim gugur, di bulan September.