Pengembang game ternama Electronic Arts (EA) telah mengumumkan kalau pihaknya akan melakukan pemangkasan karyawan. Meski demikian, pengembang game Need for speed tersebut tak mengungkapkan berapa jumlah karyawan yang akan dirumahkan.
“Beberapa pekan terakhir, EA melakukan penyesuaian struktural yang diprioritaskan pada teknologi dan mobile,” ungkap EA dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari ITP.
“Ini merupakan keputusan yang sulit untuk mengurangi karyawan di sejumlah lokasi. Perusahaan menghargai kontribusi mereka -- EA akan kehilangan kolega dan teman,” terang pengembang game balapan tersebut.
Baca juga: Benarkah Game FIFA Hingga 2022?
Sedangkan dikutip dari Kotaku, mereka memprediksi aka nada 10% dari karyawannya akan meninggalakan perusahaan tersebut. Tahun lalu, EA memiliki sekitar 9.000 karyawan, tetapi angka tersebut terus menyusut seiring dengan perumahan karyawan pada Februari lalu.Menurut laporan Twitter, studio EA PopCap di Vancover dan Quickline Studio telah ditutup. Akibat penutupan ini diisukan 60 partner terkena imbas dari keputusan ini. Polygon pun menggunakan jasa studio luar seperti Epic, Insomniac, dan Respawn untuk menggarap game EA.
EA diketahui sedang berjuang sejak Maret, ini diawali ketika kehadiran SimCity tersandung masalah server dan kemarahan pelanggan. Karenanya, Chief Executive Officer (CEO) perusahaan John Riccitiello mengumumkan pengunduran dirinya pada 30 Maret lalu. Ia juga meninggalkan posisi Board of Director EA.