Kondisi ekonomi Amerika dan Eropa yang mengalami kebangkrutan, memaksa masyarakat disana untuk mendapatkan kondisi mental dan cadangan kognitif. Cadangan Kognitif bagi para ilmuwan menggambarkan kapasitas otak untuk melawan penuaan dan kondisi degenartif seperti penyakit Alzheimer.
Gagasan tentang cadangan kognitif itu berasal dari penemuan mengejutkan hampir 25 tahun silam, setelah mereka membedah 137 otak lansia penghuni sebuah panti jompo setelah semuanya meninggal dunia.
Hebatnya, para peneliti gagal menemukan hubungan langsung antara penyakit Alzheimer yang terdeteksi di otak lansia (terungkap dari adanya struktur yang disebut plak) pada beberapa individu. Artinya beberapa individu mampu melawan kerusakan akibat penyakit lebih baik daripada yang lain.
Sementara itu, para ahli sarf University of California, San Diego melaporkan bahwa partisipan yang kemampuan otaknya sedikit terpengaruh Alzheimer merupakan partisiapan yang ukuran otaknya lebih besar dan lebih banyak neuronnya.
Hal ini pun sekaligus membuktikan bahwa dengan menjaga otak tetap aktif berarti telah melawan penurunan kemampuan otak. Karena itulah, cadangan kognitif dapat memberikan perlindungan pada otak setelah menerima dukungan dari berbagai pihak.
Baca juga: Inilah Sebabnya Orang Galau Akan Lebih Cepat Tua
Penelitian tentang bilingualisme oleh Ellen Bialystok dari York University di Toronto, misalnya, telah menunjukkan bahwa berbicara lebih dari satu bahasa bisa menunda timbulnya gejala Alzheimer rata-rata hingga lima tahun.Sedangkan riset yang dipublikasikan dalam jurnal Cortetersebut, Bialystok dan rekannya mengunakan pemindai otak untuk mengukur tingkat atrofi otak pada individu monolingual dan bilingual, yang menunjukan tanda-tanda awal penyakit Alzheimer.
Hasilnya, dalam otak bilingual jauh lebih besar. Hal ini menunjukan bahwa meski pun penyakit fisiknya lebih parah dari orang monolingual, tapi otak orang yang bicara bilingual atau lebih tetap berfungsi pada tingkat yang sama.
“Latihan mental seumur hidup dengan berbicara beberapa bahasa sekaligus, terutama latihan mengingat kata apa masuk ke dalam bahasa apa dapat membantu orang-orang bilingual menambah cadangan kognitifnya,” terang Bialystok seperti dilansir dari time.com.
Sebuah penelitian baru pun menunjukkan bahwa aktivitas mental dapat mengimbangi efek tidak hanya penyakit degeneratif, tetapi juga proses penuaan.
Jadi untuk menghadapi hari tua, kamu harusnya tak hanya menghemat uang untuk pensiun, namun juga mengumpulkan modal mental (cadangan kognitif). Salah satunya dengan belajar memainkan alat musik, berbicara dalam bahasa asing atau menguasai berbagai keterampilan yang membutuhkan kemampuan kompleks dimulai dari sekarang. (way)