Chia terdengar aneh di telinga masyarakat Indonesia. namun biji-bijian ini sangat terkenal di Meksiko. Bukan karena rasanya yang lezat, tetapi kandungan nutrisinya yang tinggi. Karena mampu memberikan khasiat yang berguna bagi tubuh, maka bijian ini banyak dicari di kawasan Eropa.
Chia berasal dari kata Chian yang artinya berminyak. Biji ini berasal dari tanaman perdu. Bunganya berwarna ungu keputihan, dan menghasilkan biji berbentuk oval. Sementara biji Chia ini memiliki warna kehitaman, abu-abu, dan putih.
Biji kaya nutrisi ini telah lama dikonsumsi oleh suku Aztec, yang memuja tumbuhan bijian kecil ini sebagai penambah energi dan kekuatan. Jika terkena air maka Chia akan berlendir dan memiliki sifat mengikat pada makanan.
Berikut ini adalah jumlah kandungan nutrisi dalam biji Chia jika dibandingkan dengan bahan pangan lainnya:
Magnesium, 15 kali lebih banyak dari brokoli.
Vitamin C, 7 kali lebih banyak dari buah jeruk.
Kalsium, 3 kali lebih banyak dari air susu.
Antioksidan, 3 kali lebih banyak dari blueberry.
Zat besi, 3 kali lebih banyak dari bayam.
Selain itu biji Chia ini memiliki kandungan Omega 3, walaupun penelitian terhadap Chia masih relatif sedikit. Para peneliti menyarankan untuk menambah biji Chia dalam makanan, karena padat nutrisi maka mampu meningkatkan energi.
Chia juga merupakan makanan yang rendah glikemik dan tinggi serat, yang mampu membantu menstabilkan gula darah Anda dan mencegah makan berlebihan. (way)