DREAMERS.ID - Kesuksesan drama SBS Penthouse membuat sang penulis, Kim Soon Ok, juga menjadi sorotan. Jalan cerita yang menguras emosi penonton diakui oleh Kim Soon Ok tidak masuk akal dan sangat tidak nyata.
Pada 7 Juni, SBS merilis hasil Q&A dengan penulis Kim Soon Ok yang diberi julukan seperti "segalanya mungkin dengan Soon Ok," dan "Mitologi Kim Soon Ok" karena ceritanya memasukkan aspek yang tidak realistis seperti karakter mati yang hidup kembali.
Menanggapi julukan tersebut, penulis Kim Soon Ok berkata, "Saya pikir julukan seperti 'segalanya mungkin dengan Soon Ok' muncul karena kurangnya rasa realitas. Saya akui itu."
Ia kemudian menjelaskan, "Saya pikir ada terlalu banyak insiden yang terjadi satu demi satu dalam drama sehingga emosi para karakter tidak diekspresikan dengan terlalu jelas. Juga, ada karakter yang mati tetapi kembali hidup satu demi satu jadi saya pikir pemirsa mungkin bingung."
Baca juga: 5 Drama Korea Tentang Strict Parents, Ketat Banget Didik Anaknya!
Berkat cerita tidak masuk akal itu, Kim Soon Ok samlai mendapatkan tawaran untuk mengiklankan game kebangkitan di mana karakter tidak mati tetapi dihidupkan kembali.Di sisi lain, Kim Soon Ok juga sangat menyadari kritik yang diberikan oleh netizen karena terlalu banyak karakter yang dihidupkan kembali dalam drama. Penulis Kim Soon Ok menjawab, "Saya banyak merenung saat menonton drama."
"Saya selalu berpikir, 'Saya harus memperbaikinya' dan 'Saya tidak harus menghidupkannya kembali' tapi kemudian saya menemukan diri saya menulis insiden lain dan mempersiapkan karakter lain untuk kembali hidup-hidup," paparnya.
Terakhir, Kim Soon Ok menambahkan, "Saya berterima kasih dan juga meminta maaf karena saya tahu bahwa julukan ini dibuat oleh penggemar yang menyukai dan mendukung drama yang memiliki banyak kekurangan itu."
Kim Soon Ok juga berterima kasih kepada para pemain yang telah bekerja sama dengannya, dan mempercayai pekerjaannya sampai sekarang. "Para aktor seperti hadiah. Mereka menambahkan rasa realitas ke drama dengan akting mereka, dan juga berusaha keras untuk mengekspresikan emosi karakter mereka sambil bersikap tulus."
(mth)