DREAMERS.ID - Bukan rahasia lagi bahwa para idola mengalami banyak tekanan karena ekspektasi publik, dan tekanan ini meningkat dua kali lipat pada idola wanita khususnya. Idola wanita di Korea Selatan menghadapi banyak ekspektasi dan standar yang diberlakukan oleh masyarakat umum. Keluar dari ekspektasi sedikit, langsung banjir komentar pedas.
Film dokumenter Sulli yang berjudul Why Were You Uncomfortableable With Sulli? seperti menjadi gambaran atas banyak kritik, kebencian, dan komentar jahat yang dihadapi oleh Sulli. Dan produser menyebutkan memang dokumenternya terfokus pada maksud tersebut.
Produser berbagi bahwa meskipun publik cenderung melihat Sulli sebagai pencari perhatian, dia merasa bahwa Sulli memiliki keunikan, "Sulli adalah apa yang disebut sebagai "pencari perhatian" bagi masyarakat dan pers. Namun, bagi saya, menurut saya Sulli, dan lebih jauh lagi, adalah idola wanita di Korea Selatan yang memiliki eksistensi yang sangat penting dan unik dalam ekosistem selebriti".
Produser menyebutkan masyarakat memiliki standar ganda terhadap idola wanita pada khususnya, yang secara praktis tidak mungkin dicapai, "Cara media dan orang memandang idola wanita sangat berbeda dari cara mereka memandang orang dewasa pada umumnya. Idola wanita harus seksi dan imut, tetapi mereka juga ingin idola wanita tetap suci dalam tindakan dan kehidupan pribadinya. Jika ini tidak tercapai, publik akan merasa tidak nyaman".
Baca juga: Sulli Mengaku Tersiksa dengan Beauty Privilege
Produser menyadari bahwa Sulli benar-benar menyerah untuk berpura-pura menyesuaikan diri dengan pandangan masyarakat, saat dia menyadari bahwa dia sudah menanggung segala macam komentar jahat dan kebencian, dan hanya memutuskan hidup untuk dirinya sendiri, seperti yang dia inginkan."Sulli juga, mencoba mempertahankan ini dengan bersembunyi dan berpura-pura menjadi apa yang mereka inginkan, dan dia melakukannya lebih baik daripada siapa pun jika dia mencobanya. Namun, ketika dia harus menghadapi beban orang-orang yang mengutuknya, dia membalikkan semuanya. 'Saya orang seperti ini. Beginilah cara saya hidup', dia menunjukkan itu kepada orang-orang," paparnya.
Keberanian Sulli membantu mematahkan stereotip yang dipaksakan pada idola wanita, tetapi sayangnya, dengan harga nyawanya sendiri. "Meskipun orang mengira dia aneh dan mengutuknya saat dia masih hidup, saya pikir itu membantu mematahkan stereotip dan cara orang memandang idola wanita," ujarnya.
Kematian Sulli akan selamanya tetap dalam sejarah sebagai kasus tragis keberanian, keindahan dan semangat untuk hidup bebas. “Sekarang kalau dipikir-pikir lagi, Sulli tidak melakukan kesalahan, kenapa orang-orang tidak nyaman dengannya," imbuh produser.
(mth)