Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Film
>
Article
Detil Mahalnya Biaya Pembuatan Rumah Mr. Park di Film Parasite, Tong Sampah Sampai Rp 30 Juta!
11 Februari 2020 20:30 | 2237 hits

DREAMERS.ID - Segala aspek dalam film Parasite begitu menarik perhatian penonton. Tak terkecuali dengan desain rumah dari keluarga Park yang terlihat apik dengan gaya minimalis. Rupanya, butuh biaya sangat besar untuk mewujudkannya lho.

Pada sesi wawancara dengan Vulture, sutradara Bong Joon Ho mengungkapkan bahwa rumah yang menjadi latar belakang utama dalam film Parasite itu, merupakan hasil kerja dari banyak pengrajin handal. Di mana proses syuting dilakukan dengan membagi empat set berbeda, namun bisa disatukan bagaikan sebuah rumah yang besar.

Salah satu anggota timnya, desainer produksi Lee Ha Jun mengalami kesulitan karena betapa mahalnya semua barang yang harus disediakan di rumah keluarga Park. Semua furnitur diciptakan oleh seorang tukang kayu modernis bernama Bahk Jong Sun, yang dikenal dengan desainnya yang ‘halus, estetika ramping’ sesuai dengan konsep rumah yang minimalis.

Baca juga: Film 'Parasite' Akan Diproduksi Sebagai Drama di Jepang

Bong Joon Ho kemudian merinci furnitur yang mereka gunakan, serta harganya, mulai dari meja. Meja di ruang tamu besar yang menjadi tempat keluarga Ki Taek mabuk, dibangun dari kayu ceri, yang menelan biaya Rp 271 juta. Meja makan di dapur lebih mahal lagi, sekitar Rp 305 juta.


Kursi meja makan sekitar Rp 29 juta per buah, lampu kuningan yang tergantung seharga Rp 192 juta. Lukisan yang terpajang di ruang tengah karya Park Seung Mo memiliki harga Rp 1,7 miliar, dan lukisan kucing seharga Rp 685 juta.

Lebih mengejutkannya adalah tempat sampah yang sengaja Bong Joon Ho beli dari Jerman berbahan stainless dengan harga Rp 30 juta. Ia mengatakan, “Tong sampah seharga Rp 30 juta! Itu dari Jerman. Saya dan kru berpikir ‘Gila. Orang idiot mana membeli tong sampah (mahal) yang akhirnya jadi bau?”.

Lalu Bong Joon Ho tersadar bahwa mungkin saja kehalusan dari tong sampah itu lah yang menentukan harganya. Karena ia menginginkan tong sampah yang bisa terbuka dengan mulus agar menambah efek sinematik, “Itulah mengapa yang dari Jerman lebih mahal, kurasa,” ujarnya.

(mth)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio